Anda mungkin merasakan nyeri di bawah tulang dada (sternum, sehingga nyeri disebut substernal) atau di leher, lengan, perut, rahang, atau punggung atas.
Nyeri dada akibat angina sering kali terjadi saat beraktivitas atau emosi, dan hilang dengan istirahat atau minum obat yang disebut nitrogliserin.
Gangguan pencernaan yang buruk juga dapat menyebabkan nyeri dada.
Untuk diketahui bahwa intensitas nyeri tidak selalu berhubungan dengan seberapa parah masalah jantung tersebut.
Baca juga: Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahannya
Jika jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya, darah akan kembali ke pembuluh vena yang mengalir dari paru-paru ke jantung.
Cairan akan bocor ke paru-paru dan menyebabkan sesak napas. Ini adalah gejala gagal jantung.
Anda mungkin merasakan sesak napas dalam momen berikut:
Batuk atau mengi yang tidak kunjung hilang bisa jadi merupakan tanda lain bahwa cairan menumpuk di paru-paru Anda.
Anda mungkin juga mengeluarkan lendir berwarna merah muda atau berdarah saat batuk.
Dalam kebanyakan kasus, ini bukan pertanda masalah jantung. Namun, jika Anda memiliki penyakit jantung atau tahu bahwa Anda berisiko, batuk atau mengi harus Anda perhatikan.
Jika Anda mengalami batuk berkepanjangan yang mengeluarkan lendir berwarna putih atau merah muda, hal itu bisa jadi merupakan tanda gagal jantung.
Hal ini terjadi ketika jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh, yang menyebabkan darah bocor kembali ke paru-paru.
Baca juga: Kemarahan Singkat Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda tidak memompa darah secara efektif sebagaimana mestinya.
Ketika jantung tidak dapat memompa cukup cepat, darah akan terkumpul di pembuluh vena dan menyebabkan pembengkakan.
Gagal jantung juga dapat mempersulit ginjal untuk membuang kelebihan air dan natrium dari tubuh, yang dapat menyebabkan pembengkakan.