Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Jadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Terbanyak

Kompas.com - 16/07/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi di Indonesia yang memiliki prevelansi skizofrenia paling tinggi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merilis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 pada Juni 2024, yang salah satunya mencatat prevalensi penderita gangguan jiwa psikosis/skizofrenia.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Menderita Skizofrenia? Ini Penjelasannya...

Dalam SKI 2023, Provinsi DIY dinyatakan sebagai wilayah dengan prevalensi tertinggi untuk rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga (ART) bergejala skizofrenia, yaitu 9,3 persen.

Disusul Jawa Tengah dengan prevalensi 6,5 persen dan Sulawesi Barat 5,9 persen.

Untuk rumah tangga yang memiliki ART dengan gejala dan sudah diagnosis skizofrenia oleh dokter, DIY juga memiliki prevalensi paling tinggi yaitu 7,8 persen.

Baca juga: Apakah Anda Menderita Skizofrenia? Ini Ciri-cirinya...

Kemudian, diikuti wilayah Jawa Tengah 5,1 persen dan DKI Jakarta 4,9 persen.

Data SKI merupakan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan di 38 provinsi Indonesia sepanjang 2023.

Survei ini menggunakan sampel representatif 315.646 rumah tangga dari 34.500 blok sensus dan jumlah rumah tangga yang memiliki ART dengan skizofrenia di Indonesia tertimbang 315.621.

Baca juga: Apa Penyebab Pasien Skizofrenia Kambuh dan Bagaimana Mengatasinya?

Gejala skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan khas dari pikiran dan persepsi mereka.

Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.

Gejala khas psikosis/skizofrenia berupa adanya waham atau halusinasi yang menetap selama satu bulan atau lebih, disertai perilaku aneh seperti katatonik atau agresivitas, serta gejala negatif yang berdampak signifikan kepada kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Baca juga: 5 Penyebab Skizofrenia yang Harus Diperhatikan

Orang yang menderita gejala skizofrenia tersebut sering kali dikenali oleh masyarakat umum di Indonesia sebagai “gila” atau “ODGJ berat”.

Skizofrenia berhubungan dengan kecacatan yang parah dan dapat memengaruhi semua bidang kehidupan termasuk fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

Stigma, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia pada penderita skizofrenia seperti pemasungan masih sering terjadi di Indonesia, menurut SKI 2023.

Pemasungan mengakibatkan hilangnya kebebasan untuk mengakses layanan yang dapat membantu pemulihan fungsi orang dengan gangguan jiwa tersebut.

Baca juga: Tanda-tanda Skizofrenia yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau