RETARDASI mental ditandai keterbatasan yang signifikan dalam fungsi intelektual dan adaptif. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan individu dalam belajar, komunikasi, dan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Ada pemahaman yang salah terkait retardasi mental, yaitu menganggap sebagai penyakit. Padahal ini merupakan kondisi yang berlangsung seumur hidup sehingga memerlukan penanganan serta dukungan berkelanjutan.
Apa itu retardasi mental?
Menurut American Association on Intellectual and Developmental Disabilities (AAIDD), retardasi mental didefinisikan sebagai fungsi intelektual di bawah rata-rata, yang terjadi sebelum usia 18 tahun dan disertai keterbatasan dalam dua atau lebih area adaptif seperti komunikasi, perawatan diri, keterampilan sosial, dan kehidupan mandiri.
Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes IQ dan evaluasi adaptif. Lebih detail dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders atau dikenal sebagai DSM V, retardasi mental melibatkan tiga kriteria utama:
Apa saja penyebab retardasi mental?
Redartasi mental atau disabilitas intelektual dapat disebabkan beberapa faktor, baik genetik maupun lingkungan. Beberapa penyebab umum meliputi:
Retardasi mental dapat disebabkan berbagai faktor di atas yang berinteraksi kompleks. Pengetahuan tentang penyebab-penyebab tersebut sangat penting untuk diagnosis dini sehingga mendapat intervensi dan dukungan yang tepat.
Selain itu, pengetahuan tentang faktor penyebab dapat dijadikan preventif agar tidak terjadi retardasi mental pada anak, meskipun ada kondisi-kondisi yang tidak dapat dicegah oleh ibu hamil.
Jika terjadi anak mengalami retardasi mental, maka perlu pengananan dan dukungan yang tepat sejak dini.
Meskipun kita sama-sama mengetahui bahwa retardasi mental adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan penanganan dan dukungan yang tepat, maka membantu anak mencapai potensi optimal mereka.
Bagaimana penanganan dan dukungan yang tepat?
Penanganan dan dukungan yang tepat sering dikenal dengan intervensi dini, yakni serangkaian program yang dirancang untuk membantu anak dengan retardasi mental agar dapat mencapai potensi optimal.
Dalam intervensi terdapat banyak program, seperti identifikasi dan asesmen dini, program pendidikan khusus, terapi, komunitas, serta pelatihan keterampilan hidup.
Identifikasi dan asesmen merupakan bagian penting yang harus pertama dilakukan. Identifikasi dapat berisi checklist yang terdiri dari ciri atau karakteristik anak dengan retardasi mental.