Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Berbagai Warna Darah Menstruasi dan Penyebabnya

Kompas.com - 13/08/2024, 22:00 WIB
Khairina

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com- Warna darah menstruasi dapat bervariasi, mulai dari merah terang hingga coklat tua atau bahkan hitam.

Warna darah menstruasi bisa menunjukkan kondisi kesehatan, meskipun biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Seperti dilansir Healthline, berikut penjelasan tentang apa yang ditunjukkan oleh berbagai warna darah menstruasi.

1. Darah menstruasi berwarna coklat


Cairan darah berwarna coklat biasanya merupakan darah lama yang telah mengalami oksidasi, sehingga warnanya menjadi lebih gelap. Ini dapat terjadi karena beberapa alasan, yakni:

-Awal atau akhir menstruasi: Aliran darah lebih lambat pada waktu-waktu ini, sehingga darah memiliki lebih banyak waktu untuk mengalami oksidasi sebelum keluar dari tubuh.

-Kehamilan: Bercak coklat bisa menjadi tanda perdarahan implantasi, yang terjadi 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.

-Lochia atau nifas, adalah perdarahan pascapersalinan yang berubah menjadi coklat sekitar hari keempat setelah melahirkan.

Baca juga: Menstruasi Dua Kali dalam Sebulan Apakah Normal? Ini Penjelasannya...

-Keguguran yang terlewat
Keguguran biasanya dikaitkan dengan pendarahan merah terang, tetapi beberapa wanita mengalami apa yang disebut keguguran yang terlewat, atau kadang-kadang "aborsi yang terlewat" atau "keguguran diam".

Pada keguguran yang terlewatkan, kehamilan berhenti berkembang, tetapi jaringan tidak keluar dari rahim setidaknya selama 4 minggu. Tidak ada pendarahan yang berat, hanya bercak atau pendarahan berwarna coklat tua.

Setiap perdarahan selama kehamilan memerlukan kunjungan ke ahli kesehatan Anda.

-Perimenopause
Fluktuasi kadar estrogen selama masa perimenopause mempengaruhi lapisan rahim.

Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada frekuensi, tekstur, dan warna aliran darah, termasuk darah haid berwarna coklat atau bercak pada waktu yang berbeda selama siklus Anda.

Darah berwarna coklat biasanya hanyalah darah dan jaringan rahim yang keluar dari tubuh Anda.

Gejala perimenopause dapat berkisar dari ringan hingga berat. Seiring dengan perubahan menstruasi, perempuan yang mengalami perimenopause juga dapat mengalami hot flashes, kekeringan pada vagina, dan masalah tidur.

Sebagai informasi, usia rata-rata untuk mengalami menopause adalah 51 tahun, tetapi perimenopause dapat dimulai sejak usia 30-an.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau