-Sindrom ovarium polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS)
PCOS dapat mencegah ovulasi. Ketika hal ini terjadi, lapisan rahim akan menumpuk tetapi tidak luruh dengan baik, sehingga menyebabkan menstruasi yang ringan atau terlewat dengan darah atau cairan berwarna coklat di antaranya.
Darah merah tua sering terlihat setelah seseorang berbaring untuk sementara waktu, karena gravitasi membuat darah tetap berada di rahim lebih lama, tetapi tidak cukup lama untuk berubah menjadi coklat. Hal ini juga terkait dengan:
-Akhir menstruasi, aliran darah melambat, menyebabkan warna lebih gelap.
-Lochia atau nifas,perdarahan pascapersalinan yang semakin gelap seiring melambatnya aliran darah.
Darah segar yang mengalir cepat cenderung berwarna merah terang. Warna ini umum pada awal menstruasi, tetapi juga bisa terkait dengan:
-Infeksi: Infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia atau gonore dapat menyebabkan perdarahan merah terang di antara periode menstruasi.
-Keguguran: Darah merah terang bisa menjadi tanda keguguran, terutama jika disertai dengan kram dan keluarnya jaringan.
-Polip atau fibroid rahim: Pertumbuhan non-kanker di rahim dapat menyebabkan perdarahan merah terang yang berat.
Darah merah muda biasanya muncul pada awal atau akhir menstruasi ketika darah diencerkan oleh cairan serviks. Ini juga bisa menjadi tanda:
-Lochia alias nifas, perdarahan berwarna merah muda setelah melahirkan.
-Kadar estrogen rendah, dapat menyebabkan peluruhan lapisan rahim pada waktu yang tidak teratur, yang menyebabkan bercak merah muda.
-Ovulasi: Bercak di sekitar pertengahan siklus mungkin muncul merah muda.
-Keguguran: Semburan cairan merah muda selama kehamilan bisa menjadi tanda peringatan.
Darah berwarna oranye terjadi ketika darah bercampur dengan cairan serviks. Ini bisa terjadi karena:
-Perdarahan implantasi, yang terjadi 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.
-Infeksi, warna yang tidak biasa seperti oranye bisa menunjukkan infeksi bakteri atau IMS.
Cairan berwarna abu-abu atau putih pucat tidak normal dan mungkin menunjukkan:
-Infeksi, cairan abu-abu bisa menjadi tanda vaginosis bakteri.
-Keguguran, jaringan yang keluar selama keguguran mungkin tampak abu-abu.
Darah hitam biasanya adalah darah yang telah lama tertahan di dalam tubuh. Ini paling umum terjadi pada awal atau akhir menstruasi tetapi juga dapat menunjukkan:
-Benda asing yang tertinggal atau terlupa, tampon atau alat kontrasepsi yang terlupa dapat menyebabkan cairan berwarna hitam.
-Infeksi: Penyakit radang panggul atau IMS dapat menyebabkan perdarahan berwarna hitam.
-Keguguran yang tidak disadari, bercak hitam bisa menjadi tanda keguguran yang tidak disadari.
-Lochia, perdarahan pascapersalinan yang berubah menjadi coklat tua atau hitam jika alirannya sangat lambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.