Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Tanda-tanda Anak Obesitas? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 25/08/2024, 18:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tanda-tanda obesitas pada anak sebenarnya bisa diamati oleh orang tua dengan mudah secara kasat mata.

Para orang tua harus terhadap obesitas pada anak, karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit di masa depan.

Baca juga: Konsumsi Minuman Manis pada Anak Naik, Obesitas Melonjak

Dalam laman resmi Kementerian Kesehatan RI disebutkan bahwa dampak obesitas pada anak bisa, meliputi gangguan sistem pencernaan, kardiovaskular, saraf, ginjal, dan meningkatkan risiko kanker pada organ reporduksi (pada anak perempuan).

Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah anak obesitas di seluruh dunia mengalami peningkatan.

Baca juga: Waspadai Bahaya Obesitas akibat Konsumsi Minuman Berpemanis

Lebih dari 390 juta anak-anak dan remaja berusia 5–19 tahun mengalami kelebihan berat badan pada 2022.

Prevalensi kelebihan berat badan (termasuk obesitas) di kalangan anak-anak dan remaja berusia 5–19 tahun telah meningkat drastis dari hanya 8 persen pada 1990 menjadi 20 persen pada 2022.

Baca terus artikel ini untuk mempelajari tanda-tanda yang bisa dilihat jika anak mengalami obesitas.

Baca juga: Manfaat Aktivitas Fisik Rutin untuk Mencegah Obesitas

Tanda-tanda anak obesitas

Mengutip uraian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak disebut obesitas, jika berat badan menurut tinggi badan berada pada +3 dan overweight +2, menurut kriteria WHO 2006.

Indeks massa tubuh (IMT) pada anak obesitas usia di bawah 5 tahun berada di atas sama dengan +3 pada kurva WHO 2006.

Pada anak usia di atas sama dengan 5 tahun dikatakan obesitas, jika lebih dari +2 simpang baku pada kurva WHO 2007.

Secara kasat mata, anak yang mengalami obesitas juga mudah diketahui.

Baca juga: Apa Bahaya Mengalami Obesitas? Ini Penjelasannya...

Tanda-tanda anak obesitas meliputi berikut:

  • Bentuk pipi yang tembem
  • Dagu rangkap
  • Leher tampak pendek
  • Perut membuncit dan berlipat-lipat
  • Payudara membesar,
  • Kedua tungkai umumnya berbentuk x
  • Paha dalam saling menempel
  • Pada anak-laki-laki, penis tampak kecil dan terbenam
  • Pada anak perempuan, datangnya pubertas lebih dini yaitu usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi

Selain itu, anak dengan obesitas sering kali tidur mengorok, tidur tidak nyenyak karena sering terbangun pada malam hari, dan berkurangnya konsentrasi belajar di sekolah.

Obesitas pada anak dapat dimulai sejak usia balita hingga remaja.

Secara umum, penyebab obesitas adalah adanya ketidakseimbangan antara asupan makanan yang menghasilkan energi dengan energi yang dikeluarkan melalui aktivitas.

Baca juga: Studi: Kerja Shift Malam Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau