KOMPAS.com - Diabetes bisa semakin parah dan menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Lantas, apa ciri-ciri penyakit diabetes yang sudah parah?
Tanda penyakit diabetes yang sudah parah, antara lain cenderung memiliki kadar gula darah yang tinggi, nafsu makan naik tapi berat badan turun, serta bau mulut seperti buah-buahan.
Untuk lebih jelasnya, simak daftar gejala diabetes yang sudah parah berikut.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Pasien Diabetes? Berikut Penjelasannya...
Disarikan dari Yankes Kemenkes dan Medical News Today, berikut ciri-ciri penyakit diabetes yang sudah parah:
Orang yang sudah dinyatakan mengidap diabetes perlu menjaga kadar gula darahnya.
CDC menganjurkan gula darah penderita diabetes sebaiknya sekitar 80-130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL dua jam setelah makan.
Penderita diabetes yang terus mengalami kenaikan gula darah perlu konsultasi ke dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai.
Pengidap diabetes lebih rentan terhadap infeksi akibat memiliki gula darah yang tinggi. Infeksi yang dapat dialami penderita diabetes, misalnya:
Infeksi yang terjadi pada pasien diabetes juga memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama dan cepat memburuk. Infeksi pada kaki bahkan bisa mengakibatkan amputasi.
Peningkatan frekuensi urine adalah tanda umum penyakit diabetes. Jika kondisinya sudah parah, penderita bisa berkemih sampai 20 liter uriner sehari.
Kondisi ini terjadi karena dalam kondisi hipeglikemia, tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa dalam darah. Saat kadar gula tinggi, penderita akan lebih sering minum, sehingga akan sering buang air kecil.
Baca juga: Apakah Sawo Boleh untuk Diabetes? Berikut Penjelasannya...
Ciri-ciri diabetes yang sudah parah berikutnya adalah rasa haus yang ekstrem atau berlebihan.
Glukosa yang tinggi mengakibatkan dehidrasi dan rasa haus sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap air.
Selain haus, seseorang mungkin mengalami pusing, mulut kering, dan sempoyongan.
Ini adalah suatu komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi asam darah (keton) berlebihan.
Ketoasidosis diabetik terjadi ketika insulin dalam tubuh tidak mencukupi. Gejalanya meliputi rasa haus, sering buang air kecil, mual, nyeri perut, lemas, napas beraroma buah, dan kebingungan.
Pengidap diabetes yang mengalami ketoasidosis perlu segera mendapat perawatan medis, berupa penggantian cairan dan elektrolit, serta terapi insulin.
Penderita diabetes memang memiliki kadar glukosa yang tinggi, tetapi tidak dapat digunakan menjadi energi. Akibatnya, ia akan merasa lemas, kekurangan energi, dan merasa lapar berlebihan.
Pengidap diabetes bahkan tidak merasa kenyang, meski sudah makan. Mereka umumnya juga tidak mengalami penambahan berat badann, walaupun nafsu makan meningkat.
Baca juga: Apa Beda Gula Darah Sewaktu dan Puasa? Berikut Penjelasannya...
Berat badan turun tiba-tiba juga termasuk ciri-ciri diabetes yang sudah parah. Ini terjadi karena tubuh tidak mampu menyerap glukosa.
Jika seseorang tampak makan berlebihan, tetapi berat badannya tidak bertambah atau justru turun, mereka sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Saat tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi akibat resistensi insulin, tubuh akan memecah lemak untuk menghasilkan energi. Hal ini menghasilkan zat kimia disebut aseton yang memiliki aroma seperti buah-buahan.
Napas berbau buah juga menandakan ketoasidosis yang perlu segera ditangani medis.
Dengan menyimak ulasan mengenai tanda diabetes yang sudah parah, pasien dapat lebih waspada. Pastikan untuk rutin berobat atau menjalani perawatan sesuai anjuran dari dokter.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Puasa Normal? Berikut Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.