KOMPAS.com - Pencarian di internet untuk memperkuat ereksi selalu tinggi. Pada pria yang mengalami disfungsi ereksi, menemukan cara untuk bisa membuat mereka lebih "perkasa" di tempat tidur memang sangat penting.
Tak heran jika pasar untuk pengobatan disfungsi ereksi di Amerika Serikat saja diperkirakan bakal mencapai 5,1 miliar dollar di tahun 2026.
Ada pasar yang besar untuk obat-obatan peningkat ereksi, termasuk Viagra dan Cialis, belum lagi versi generiknya.
Selain itu ada pilihan lain, misalnya suplemen yang diklaim bisa membuat "pria lebih kuat" dan bisa dibeli secara bebas dan banyak diiklankan di media sosial. Bagaimana dengan keamanan dan efektivitasnya?
Dokter urologi dan kesehatan seksual Jamin Brahmbhatt menjelaskan, sebaiknya berhati-hati dengan suplemen yang mengklaim sebagai "viagra herbal" dan menyebut mengandung bahan alami.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Masalah Ereksi pada Pria Muda?
"Bahkan jika kita membelinya di toko besar dan bahan-bahannya seperti 'alami' jangan sembarangan memakainya karena tidak ada aturan yang mengatur suplemen," katanya.
Ia menambahkan, terkadang tidak jelas apa saja kandungan dari suplemen yang memiliki klaim bombastis untuk disfungsi ereksi.
Meski begitu ada beberapa suplemen vitamin dan mineral yang bisa berdampak pada kesehatan seksual pria:
1. Omega 3
Asam lemak omega 3 ternyata bisa berdampak positif bagi jantung dan juga ereksi pria. Memang penelitian masih berlanjut untuk mengetahui apakah suplemen ini benar-benar bermanfaat untuk jantung.
Menurut Brahmbhatt, jika omega-3 memang menyehatkan jantung, maka juga dapat membantu meningkatkan aliran darah dan memperlebar ukuran pembuluh darah.
Penis memiliki banyak pembuluh darah terkecil di tubuh, sehingga mudah tersumbat. Efeknya adalah aliran darah terganggu dan ereksi sulit bertahan lama.
Suplemen omega-3 bekerja dengan mengurangi inflamasi yang kemungkinan juga berpengaruh pada pembuluh darah, sekaligus mengurangi sumbatan. Aliran darah pun kembali lancar. Omega-3 juga bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi ikan laut dalam yang berlemak.
Baca juga: Berapa Banyak Omega-3 yang Kita Butuhkan Setiap Hari?
2. L-Arginin
L-arginin adalah asam amino esensial yang berdampak positif bagi kesehatan jantung dan ereksi.
Faktanya, menurut studi di jurnal Andrology, pasien dengan disfungsi ereksi parah memiliki kadar L-arginin yang rendah dibanding pria dengan tingkat impotensi sedang.
L-arginin dipecah tubuh menjadi oksida nitrat, perileks otot yang membuat lebih banyak aliran darah ke penis, yang memang menjadi syarat utama terjadinya ereksi.