Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Junk Food? Berikut Ulasannya...

Kompas.com - 31/08/2024, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Gangguan sistem pernapasan

Dari obesitas, kemudian kebiasaan makan ini akan meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti asma dan sesak napas.

Hal itu karena berat badan berlebih dapat menekan jantung dan paru-paru. Gejala gangguan sistem pernapasan ini bisa muncul, meskipun Anda hanya melakukan sedikit aktivitas.

  • Mudah lupa

Dampak makan junk food juga bisa memengaruhi sistem saraf pusat (terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang). Ini bisa membuat Anda menjadi mudah lupa.

Sebuah studi pada 2020 menemukan bahwa kalangan mahasiswa yang biasa makan makanan cepat saji dalam jumlah banyak dikaitkan dengan skor memori jangka pendek yang lebih rendah.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Makan Makanan Manis Setiap Hari?

  • Mengurangi kesuburan

Bahan-bahan dalam junk food dapat berdampak buruk juga pada kesuburan Anda.

Satu penelitian menemukan bahwa makanan olahan mengandung ftalat. Ftalat adalah zat kimia yang dapat mengganggu kerja hormon dalam tubuh.

Paparan zat kimia ini dalam kadar tinggi dapat menyebabkan masalah reproduksi, termasuk masalah perkembangan janin.

  • Mudah berjerawat

Jerawat di wajah yang mudah muncul juga bisa menjadi dampak makan junk food.

Tinjauan penelitian pada 2021 menemukan bahwa produk susu, cokelat, makanan tinggi lemak, dan makanan dengan indeks glikemik tinggi (karbohidrat dan gula) dikaitkan dengan jerawat.

Makanan semacam itu sering kali hadir dalam makanan cepat saji.

Baca juga: Makanan yang Perlu Dihindari Ketika Memiliki Penyakit Ginjal

  • Kerusakan gigi dan tulang

Karbohidrat dan gula yang tinggi dalam makanan cepat saji dan makanan olahan dapat meningkatkan asam dalam mulut.

Asam tersebut dapat merusak email gigi Anda. Jika email gigi hilang, bakteri dapat mudah berkembang biak dan terbentuklah gigi berlubang.

Obesitas akibat kebiasaan makan junk food juga dapat menyebabkan komplikasi pada kepadatan tulang dan massa otot.

Orang dengan obesitas berisiko memiliki kualitas tulang yang menurun dan risiko lebih tinggi mengalami patah tulang, terutama di kalangan orang usia paruh baya.

Demikianlah beberapa ulasan mengenai dampak buruk dari kebiasaan makan junk food.

Untuk hidup lebih sehat, disarankan mengganti junk food dengan memperbanyak makan buah dan sayuran yang kalorinya yang cenderung rendah.

Di samping itu, konsumsi buah dan sayur dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh karena mengandung banyak vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan.

Baca juga: Makanan dan Minuman Sumber Kafein yang Buruk Dikonsumsi Berlebihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau