KOMPAS.com - Kabohidrat adalah nutrisi yang bisa meningkatkan kadar gula darah, sehingga banyak penderita diabetes yang menghindarinya.
Mengutip Diabetes UK, semua karbohidrat dalam makanan dan minuman dipecah menjadi glukosa (bentuk gula utama) oleh tubuh kita.
Sehingga, karbohidrat berpengaruh besar pada kadar gula darah.
Baca juga: Ketidaksadaran Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes
Namun, tidak semua karbohidrat memberikan efek sama pada gula darah, tergantung jenis dan jumlah yang dikonsumsi.
Ada sumber karbohidrat yang meningkatkan kadar gula darah lebih lambat dan baik untuk penderita diabetes.
Bagaimana pun makanan yang mengandung karbohidrat juga menyediakan nutrisi penting untuk kesehatan.
Baca juga: 8 Camilan Berserat Tinggi Terbaik untuk Penderita Diabetes
Karbohidrat juga merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh penderita diabetes agar kadar gula darah tidak terlalu rendah, kondisi yang disebut hipoglikemia.
Sehingga, penderita diabetes tidak bisa serta merta menghindari karbohidrat.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas jenis karbohidrat yang baik dipilih penderita diabetes.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Hipoglikemia pada Penderita Diabetes?
Dikutip dari Centers for Disease Conrol and Prevention (CDC), karbohidrat terdiri dari dua jenis yaitu sebagai berikut:
Jenis karbohidrat ini terdiri dari satu atau dua gula yang tergabung dalam struktur kimia sederhana.
Sehingga, ini bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan sulit mengelola diabetes.
Sumber karbohidrat sederhana yang umum termasuk gula pasir, madu, jus buah, dan sirup.
Makanan ini sering kali menjadi bahan utama makanan olahan dan makanan kemasan, seperti soda, kue, roti, permen, dan makanan lain yang mengandung gula tambahan.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Hipoglikemia pada Penderita Diabetes?
Karbohidrat kompleks memiliki struktur kimia yang lebih kompleks dengan tiga atau lebih gula yang terikat bersama.
Makanan sumber karbohidrat jenis ini tidak mudah meningkatkan kadar gula darah karena mengandung serat dan pari kompleks yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh.
Pilih karbohidrat ini untuk mendapatkan nutrisi paling banyak dengan dampak paling kecil pada gula darah.
Contoh karbohidrat kompleks meliputi buah-buahan utuh (seperti apel dan buah beri), sayuran bertepung (seperti ubi putih dan ubi jalar, kacang polong, jagung), legume (seperti buncis dan lentil), dan biji-bijian utuh (seperti nasi merah, oat, kacang hijau, dan popcorn).
Baca juga: Tanda-tanda Penderita Diabetes Alami Hipoglikemia
Menghitung karbohidrat juga dapat membantu mengelola gula darah dengan lebih mudah dan memastikan Anda mengonsumsi karbohidrat, protein, dan sayuran yang seimbang.
Jumlah sebenarnya yang perlu Anda makan akan bergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan tujuan yang ingin Anda capai.
Untuk menentukan jumlah asupan karbohidrat yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Anda. Dokter bisa membantu Anda membuat rencana makan yang sehat.
Jadi, agar karbohidrat yang Anda konsumsi tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah, Anda harus mengetahui cara menghitung dan memilih karbohidrat yang baik Anda konsumsi.
Saat menyantap makanan atau camilan yang mengandung karbohidrat, disarankan untuk menambahkan sumber protein dan lemak sehat. Ini akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan meghindari lonjakan kadar gula darah.
Baca juga: Apa Es Krim untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.