Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidaksadaran Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

Kompas.com - 06/09/2024, 12:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Orang dengan ketidaksadaran hipoglikemia lebih mungkin mengalami episode yang parah dan memerlukan bantuan medis.

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang turun lebih rendah dari kisaran sehatnya.

Baca juga: Kapan Gejala Hipoglikemia Muncul? Ini Penjelasannya...

Mengutip Cleveland Clinic, pada kebanyakan penderita diabetes, hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah Anda di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau 3,9 milimol per liter (mmol/L).

Sedangkan pada orang tanpa diabetes, ini bisa terjadi ketika kadar gula darah di bawah 55 mg/dL atau 3,1 mmol/L.

Pada beberapa orang, episode gula darah rendah ini tidak memiliki gejala atau mereka tidak menyadarinya.

Dalam dunia medis, kondisi tersebut disebut sebagai ketidaksadaran hipoglikemia atau hypoglycemia unawareness.

Baca juga: Apakah Bisa Orang Tanpa Diabetes Mengalami Hipoglikemia?

Ketidaksadaran akan hipoglikemia dapat terjadi pada penderita diabetes yang hidup dengan kadar gula darah rendah secara kronis.

Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 25 persen penderita diabetes tipe 1 mengalami hipoglikemia tanpa disadari.

Anda juga dapat melihat hipoglikemia tanpa disadari pada sekitar 10 hingga 15 persen penderita diabetes tipe 2 yang menggunakan obat insulin atau sulfonilurea.

Banyak orang yang menggunakan insulin mengalami hipoglikemia beberapa kali seminggu.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Hipoglikemia pada Penderita Diabetes?

Apa komplikasi yang timbul jika memiliki ketidaksadaran hipoglikemia?

Orang dengan ketidaksadaran hipoglikemia lebih mungkin mengalami komplikasi dan memerlukan bantuan medis.

Menurut NIDDK, komplikasi utama dari hipoglikemia adalah kehilangan kesadaran.

Kehilangan kesadaran dapat menyebabkan masalah lain, seperti kecelakaan mobil atau kecelakaan di tempat kerja, yang dapat mengakibatkan cedera serius bagi orang tersebut dan orang lain.

Episode hipoglikemia yang berulang juga dapat menyebabkan masalah jangka panjang pada fungsi otak dan jantung.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Hipoglikemia pada Penderita Diabetes?

Misalnya, orang yang mengalami episode hipoglikemia berat memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung atau stroke pada tahun berikutnya.

Para profesional perawatan kesehatan biasanya akan memperhatikan faktor risiko lain untuk penyakit kardiovaskular pada pasien ini, apakah orang dengan ketidaksadaran hipoglikemia ini juga memiliki hipertensi dan kolesterol tinggi.

Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, disarankan untuk Anda yang menderita ketidaksadaran hipoglikemia memberi tahu teman dan keluarga agar mereka tahu cara membantu Anda jika Anda mengalami episode gula darah rendah yang parah.

Umumnya, gejala hipoglikemia yang parah meliputi penglihatan kabur, bicara tidak jelas, tubuh kesulitan berkoordinasi, merasa kebingungan, dan kejang.

Baca juga: Tanda-tanda Penderita Diabetes Alami Hipoglikemia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau