Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Hipoglikemia pada Bayi Baru Lahir?

Kompas.com - 10/09/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Bayi baru lahir bisa mengalami hipoglikemia atau kondisi di mana kadar gula darah terlalu rendah.

Mengutip Very Well Health, hipoglikemia yang terjadi pada bayi baru lahir disebut juga sebagai hipoglikemia neonatal.

Gula darah (glukosa) merupakan sumber bahan bakar utama bagi tubuh dan otak.

Baca juga: Apakah Bayi Bisa Mengalami Hipoglikemia? Ini Ulasannya...

Pada bayi baru lahir, kadar gula darah rendah disebabkan oleh banyak hal.

Menurut beberapa penelitian, hipoglikemia neonatal memengaruhi hingga sekitar 4 per 1.000 kelahiran cukup bulan.

Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan faktor risiko, termasuk kesehatan ibu dan bayi, ukuran bayi, dan usia gestasi saat melahirkan (berapa minggu kehamilan saat bayi lahir).

Baca terus artikel ini yang akan mengulas penyebab hipoglikemia pada bayi baru lahir.

Baca juga: Bagaimana Mengobati Hipoglikemia? Ini Caranya...

Penyebab hipoglikemia pada bayi baru lahir

Bayi memperoleh glukosa dari ibu melalui plasenta sebelum mereka lahir.

Setelah lahir, sumber glukosa mereka adalah air susu ibu (ASI) dan susu formula. Glukosa juga diproduksi di hati.

Dikutip dari Medline Plus, kadar gula darah bayi bisa turun terlalu rendah, jika:

  • Terlalu banyak insulin dalam darah. Insulin adalah hormon yang memindahkan glukosa dari darah ke jaringan;
  • Bayi tidak mampu menghasilkan cukup glukosa;
  • Tubuh bayi menggunakan lebih banyak glukosa daripada yang diproduksi;
  • Bayi tidak dapat menyerap cukup glukosa melalui makanan yang didapat.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Hipoglikemia Tidak Diobati? Ini Ulasannya...

Hipoglikemia lebih mungkin terjadi pada bayi dengan satu atau lebih faktor risiko berikut:

  • Lahir prematur, mengalami infeksi serius, dan/atau membutuhkan oksigen segera setelah melahirkan
  • Ibu hamil menderita diabetes
  • Pertumbuhan rahim yang lebih lambat dari yang diharapkan selama kehamilan
  • Ukuran bayi lebih kecil atau lebih besar dari yang diperkirakan untuk usia kehamilan yang berlangsung

Bayi baru lahir yang berisiko mengalami hipoglikemia harus menjalani tes darah untuk mengukur kadar gula darah secara berkala setelah lahir.

Penyedia layanan kesehatan umumnya akan terus melakukan tes darah hingga kadar glukosa bayi tetap dalam kisaran normal selama sekitar 12 hingga 24 jam.

Baca juga: Ketidaksadaran Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

Dikutip dari MSD Manuals, hipoglikemia sulit didefinisikan pada bayi baru lahir (neonatus), tetapi umumnya terjadi ketika:

  • Konsentrasi glukosa serum kurang dari 40 mg/dL (kurang dari 2,2 mmol/L) pada neonatus cukup bulan yang bergejala
  • Konsentrasi glukosa serum kurang dari 45 mg/dL (kurang dari 2,5 mmol/L) pada neonatus cukup bulan yang asimtomatik antara 24 jam dan 48 jam kehidupan
  • Konsentrasi glukosa serum kurang dari 30 mg/dL (kurang dari 1,7 mmol/L) pada neonatus prematur dalam 48 jam pertama.

Jika hipoglikemia neonatal tidak terdeteksi dan diobati, dalam kasus yang parah dan jarang terjadi bisa berakibat fatal.

Fatalitas tersebut karena kadar gula darah terlalu rendah pada bayi baru lahir akan memengaruhi jantung atau otaknya, kemudian memicu kejang.

Baca juga: Kapan Gejala Hipoglikemia Muncul? Ini Penjelasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau