KOMPAS.com - Di era media sosial ini tampilan foto diri yang menarik sangatlah penting. Itu sebabnya orang yang merasa tidak fotogenik alias tidak tampak menarik saat difoto jadi kurang percaya diri.
Perasaan negatif yang timbul gara-gara sebuah foto tersebut sebenarnya tidak perlu.
Sebuah analogi yang menarik disampaikan oleh dokter kulit dan kosmetik Dr.Samantha Ellis dalam unggahan Instagramnya.
Ia mengatakan, "Pikirkan tentang matahari tenggalam (sunset) yang sangat indah yang pernah kita lihat. Kemudian kita memotret sunset itu dan saat melihat hasilnya tidak bisa menggambarkan keindahannya dengan baik. Kamulah sunset itu. Kamu cantik. Dan meskipun foto tersebut tidak menggambarkan si sunset dengan baik, itu tidak mengurangi keindahannya".
Psikoterapis di California Amerika, Elisa Martinez, mengatakan hal yang wajar jika seseorang kurang menyukai penampilan mereka di foto, terutama dengan munculnya media sosial dan tekanan untuk memperlihatkan sisi terbaik kita pada dunia.
Baca juga: Di Balik Budaya Pamer Kemewahan di Media Sosial
"Keluhan yang sering saya dengar adalah 'aku terlihat gemuk', atau 'aku tampak tua', sebuah persepsi yang berakar pada standar kecantikan masyarakat yang diskriminatif terhadap usia, fobia terhadap berat badan, dan sebagainya," kata psikoterapis yang berfokus pada self-esteem ini.
Beberapa keluhan juga berfokus pada ciri fisik tertentu, misalnya hidung kurang mancung, perubahan warna kulit, dan lain-lain, yang pada kenyataannya, biasanya tidak dianggap negatif oleh orang luar.
Menurut Martinez, ketidaksukaan terhadap penampilan kita di foto mungkin sebagian disebabkan oleh "efek paparan semata," yang merujuk pada kecenderungan kita untuk mengembangkan preferensi terhadap hal-hal yang lebih kita kenal.
"Karena kita lebih sering melihat diri di cermin, maka gambar foto jadi kurang familiar sehingga bisa terjadi perbedaan besar antara apa yang kita pikir bagaimana kita terlihat (berdasarkan cermin), dengan bagaimana foto menggambarkannya," katanya.
Baca juga: Jarang Unggah Foto Selfie di Medsos, Laura Basuki: Aku Malu Lihat Diri Aku Sendiri
Faktanya, lensa kamera ponsel pintar sering kali mendistorsi fitur wajah, menyebabkan beberapa bagian tampak lebih kecil atau lebih lebar, daripada yang sebenarnya.
Sudut atau pencahayaan yang ditangkap kamera juga dapat menghasilkan gambar yang belum tentu mencerminkan penampilan kita yang sebenarnya.
Pepatah terkenal menyebut, "keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya".
"Foto satu dimensi tidak dapat sepenuhnya menangkap kita dalam tiga dimensi, dan penampilan secara keseluruhan merupakan hasil dari kombinasi yang rumit dan bernuansa dari semua fitur Anda bukan hanya satu atau dua yang mungkin Anda anggap tidak diinginkan," tambahnya.
Hargai kualitas diri
Jika kita sering kecewa dengan hasil foto diri atau merasa butuh untuk mengedit tampilan wajah, mungkin sudah saatnya untuk membatasi waktu melihat media sosial.
Penelitian menunjukkan, makin sedikit waktu yang diluangkan untuk melihat media sosial makin baik rasa percaya diri dan juga citra diri.
"Memang ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi mulailah bersikap hati-hati dan selektif dalam memilih jumlah dan jenis media sosial, sebab ini berdampak besar pada perasaan terhadap diri sendiri," kata Martínez.
Pahami pula bahwa banyak foto seseorang dengan tampilan "ideal" yang kita kagumi di media sosial seringkali sudah diedit.
Luangkan waktu untuk merenungkan fitur dan kualitas diri yang kita hargai, sehingga kita dapat “melatih otak” untuk memperluas fokus mencakup hal-hal positif, bukan hanya hal negatif yang dirasakan.
Ketahui bagaimana perubahan kecil pada sudut kamera, pencahayaan, dan pose dapat membuat perbedaan besar pada hasil foto.
“Bereksperimenlah dengan hal-hal yang membuat diri merasa lebih nyaman dengan penampilan, tetapi ketahuilah bahwa ini pun tidak akan menangkap sebuah 'sunset' dengan sempurna," kata Martinez.
Baca juga: 3 Cara Menghindari Depresi Akibat Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.