KOMPAS.com - Sakit jantung tidak hanya ditandai dengan nyeri dada. Beberapa hal dirasakan ketika sakit jantung bisa menyerupai masalah kesehatan umum sehingga sering terlambat dikenali.
Misalnya, orang yang sakit jantung bisa mengalami kelelahan, sakit kepala, dan demam, sama halnya ketika terserang flu.
Untuk itu, simak beberapa gejala jantung yang pantang diabaikan.
Baca juga: Apakah Stres Berpengaruh ke Jantung? Berikut Penjelasan Dokter...
Disarikan dari WebMD dan British Health Foundation, berikut 20 gejala sakit jantung yang perlu diwaspadai:
- Jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur
- Sesak napas karena jantung tidak mendapat oksigen yang cukup sehingga tidak dapat memompa darah dengan maksimal
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada dada, terasa tajam dan menusuk. Rasa sakit dapat menjalar pada area bahu, lengan, dan perut bagian atas
- Perasaan tercekik atau nyeri di tenggorokan dan dada
- Pusing tiba-tiba dan merasa ruangan tampak berputar, serta tidak dapat berdiri tegak
- Keringat dingin yang muncul saat sedang beristirahat atau tidak melakukan aktiivitas fisik yang menguras tenaga
- Mual dan disertai keinginan untuk muntah bisa menjadi tanda serangan jantung
- Perut mulas dan merasakan nyeri yang menusuk
- Perut terasa kembung, penuh, dan keras
- Kehilangan selera makan
- Sakit tenggorokan atau rahang yang muncul secara tiba-tiba
- Tiba-tiba merasa kelelahan atau kehabisan napas, meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat
- Mendengkur sangat keras yang terdengar seperti napas tersengal-sengal
- Batuk berkepanjangan dan mengeluarkan dahak berwarna putih atau merah muda
- Pembengkakan pada telapak dan/atau pergelangan kaki karena jantung tidak memompa darah dengan optimal
- Nyeri tubuh bagian atas dapat terasa seperti adanya tekanan, sesak, dan nyeri. Biasanya terjadi pada bahu, lengan, punggung, dan leher
- Merasa cemas, takut, atau tiba-tiba mengalami serangan panik
- Kelemahan pada wajah
- Kenaikan berat badan dalam waktu singkat, seperti dalam jangka waktu 24 jam akibat retensi cairan
- Demam atau kenaikan suhu tubuh bisa menjadi gejala penyakit jantung rematik, perikarditis, dan serangan jantung.
Orang yang merasakan gejala sakit jantung sebaiknya mengunjungi rumah sakit untuk mendapat diagnosis dan perawatan sesuai anjuran dari dokter.
Baca juga: IDI Sebut Susu Ikan Tinggi Omega-3, Bagus untuk Jantung dan Otak
Prosedur pemeriksaan jantung bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
- Treadmill test: pemeriksaan yang dilakukans ambil pasien melakukan aktivitas fisik untuk mendeteksi penyakit jantung koroner
- CT Scan: pemeriksaan non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambar 4D dari jantung dan pembuluh darah.
- Kateterisasi jantung adalah prosedur invasif yang dilakukan dengan memasukkan kateter atau selang kecil melalui pembuluh darah menuju jantung.
- Elektrokardiogram (EKG): cek untuk mendeteksi aktivitas listrik jantung, irama, dan tanda-tanda serangan jantung
- Ekokardiografi: pemeriksaan dengan gelombang suara (USG) untuk melihat bagian dalam jantung, fungsi pompa jantung, dan fungsi katup jantung
- MRI: tes untuk menentukan jenis penyakit jantung yang diderita pasien
- Angiografi: metode pemeriksaan dengan memasukkan alat berbentuk kamera ke dalam pembuluh darah jantung untuk melihat adanya sumbatan.
Dari pemeriksaan jantung di atas, ada beberapa tes yang bisa dilakukan dini sebagai langkah pencegahan sakit jantung, yaitu EKG, CT Scan, ekokardiografi, dan treadmill test.
Baca juga: Mencegah Komplikasi Jantung Berdebar Tak Teratur atau Aritmia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.