KOMPAS.com - Hampir setiap hari mungkin kita bisa mengonsumsi gula yang melebihi batas aman sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Menurut Kemenkes RI, batas konsumsi gula harian adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
Asupan gula sebenarnya bisa kita dapatkan dari gula alami yang ada dalam buah-buahan, sayuran, dan susu.
Baca juga: 7 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula Bantu Hidup Sehat Panjang Umur
Setiap kita makan makanan mengandung karbohidrat, nutrisi ini akan dipecah di salurah pencernaan menjadi gula juga yang bernama glukosa dan akan diserap ke dalam aliran darah.
Sekarang, manusia modern semakin bergantung pada makanan dan minuman olahan, yang diketahui kebanyakan mengandung gula tambahan (yang tidak berasal dari makanan itu sendiri), termasuk gula pasir, gula aren, karamel, gula batu, madu, sirop, dan sebagainya.
Makanan dan minuman olahan yang umum mengandung gula tambahan, seperti permen, cokelat manis, aneka kue dan roti, soda, minuman beraroma, serta kopi aneka topping manis.
Baca juga: Apa Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Gula? Ini Penjelasannya...
Bagaimana jika kita hidup tanpa konsumsi gula tambahan dalam 30 hari? Bisakah?
Mengutip Health, berhenti mengonsumsi gula tambahan sama seperti kita melakukan detoksifikasi.
Anda bisa mendapatkan beberapa manfaatnya, yang mencakup peningkatan kesehatan mulut atau jantung, penurunan berat badan, dan banyak lagi.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas tentang apa manfaat yang bisa kita dapat dari melakukan tantangan 30 hari tanpa mengonsumsi gula tambahan.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Mengurangi Konsumsi Gula?
Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda alami, jika tidak mengonsumsi gula tambahan selama 30 hari:
Sering mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar gula darah dan Anda akan berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Penyebab umumnya adalah resistensi insulin. Ini terjadi ketika pankreas melepaskan banyak hormon insulin untuk mengimbangi kelebihan gula dalam aliran darah, sampai sel-sel dalam tubuh tidak sensitif lagi terhadapnya.
Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula tambahan akan menjadi cara yang efektif untuk mencegah gula darah tinggi dan diabetes tipe 2, karena bisa meningkatkan sensitivitas insulin pada sel-sel tubuh.
Insulin adalah hormon yang berperan untuk membawa glukosa ke sel-sel seluruh tubuh yang membutuhkannya menjadi energi.
Manfaat 30 hari tanpa konsumsi gula tambahan bisa sangat membantu Anda mengelola berat badan, bahkan terhindar dari obesitas.
Sebab, pola makan yang mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi menyebabkan penumpukan lemak visceral. Ini adalah lemak yang membungkus organ dalam di perut Anda.
Seiring waktu, penumpakan lemak ini bisa membuat Anda dalam risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Baca juga: Apa Saja Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih? Ini Ulasannya...
Penyakit jantung bisa terjadi sebagai akibat jangka panjang kebiasaan konsumsi gula berlebihan.
Mengutip Healthline, penyakit jantung dapat terjadi karena konsumsi gula berlebihan bisa meningkatkan faktor risiko dari masalah kesehatan ini, meliputi tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, dan kolesterol tinggi.
Studi juga menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyakit jantung.
Dengan demikian, menghindari gula tambahan bisa mendukung kesehatan jantung Anda.
Manfaat tidak konsumsi gula tambahan selama 30 hari juga bisa membantu Anda menjaga kesehatan mulut.
Konsumsi gula tambahan, terutama dari minuman manis, terkait dengan peningkatkan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi.
Hal ini karena bakteri di mulut memecah gula yang tertinggal di mulut Anda dan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi Anda. Biasanya, kerusakan gigi diikuti dengan bau mulut.
Baca juga: Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak Bersifat Kronis
Menghindari gula tambahan juga bisa mengurangi lemak hati dan meningkatkan kesehatan hati Anda.
Studi pada 2021 menunjukkan bahwa diet gula selama delapan minggu mengurangi 10,5 persen proses yang menghasilkan asam lemak di hati.
Pola makan harian yang tinggi gula, terutama dari fruktosa meningkatkan risiko Anda terkena perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Riset menunjukkan bahwa pola makan yang tinggi gula tambahan dapat dikaitkan dengan gejala anxiety dan depresi.
Mengurangi asupan gula tambahan dapat memberikan manfaat mengurangi gejala gangguan kesehatan mental tersebut.
Hal ini karena apa yang Anda makan dapat memengaruhi cara kerja otak Anda, sehingga memengaruhi suasana hati, seperti yang dikutip dari Health.
Baca juga: Berapa Batas Konsumsi Gula untuk Anak? Ini Penjelasannya...
Terakhir, potensi manfaat tidak konsumsi gula tambahan dalam 30 hari adalah Anda bisa meningkatkan kesehatan kulit, agar tidak mudah berjerawat dan mencegah penuaan dini.
Jerawat bisa terbentuk karena peningkatan sebum atau zat minyak akibat peradangan di kulit. Peradangan itu bisa dipicu oleh asupan gula berlebih.
Gula juga diketahui dapat bereaksi negatif dengan kolagen dan serat elastis di kulit, yang bisa memicu proses penuaan.
Anda akan terdorong untuk membuat pilihan makanan yang lebih bergizi, jika Anda mengurangi gula tambahan.
Misalnya, mengganti roti cokelat dengan ubi ungu kukus yang mengandung antioksidan, serat yang mengenyangkan, mineral, dan vitamin. Ditambah dengan buah-buahan, seperti semanga atau melon, yang mengandung banyak air yang menyegarkan.
Dengan demikian, hidup tanpa konsumsi gula tambahan selama 30 hari bisa meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Namun, perlu diingat bahwa secara teknis, manfaat kesehatan ini bisa didapat dengan kita menghindari konsumsi gula tambahan, bukan sama sekali tidak mengonsumsi gula.
Anda hanya perlu menghentikan jenis gula yang tidak sehat, yang bisa memicu berbagai penyakit jangka panjang.
Meski mungkin bukan langkah yang mudah, ini patut dicoba.
Baca juga: Adakah Obat Alami untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini Ulasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.