KOMPAS.com - Gula adalah sumber energi utama tubuh, tetapi bisa juga menjadi pemicu berbagai penyakit kronis.
Lalu, apa yang terjadi, jika kita mengurangi konsumsi gula?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa gula dalam makanan dibedakan antara gula alami dan gula tambahan.
Baca juga: Apa Saja Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih? Ini Ulasannya...
Mengutip Health, gula alami adalah gula yang secara alami ada di dalam karbohidrat.
Gula alami ditemukan dalam biji-bijian, kacang-kacangan, buah, produk susu, dan beberapa sayuran.
Tubuh kita memecah karbohidrat menjadi glukosa yang beredar dalam aliran darah, seperti yang dikutip dari Medline Plus.
Glukosa atau gula darah merupakan sumber energi utama bagi sel, jaringan, dan organ tubuh kita.
Baca juga: Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak Bersifat Kronis
Sementara, gula pasir, sirup jagung, dan berbagai bentuk pemanis buatan termasuk dalam gula tambahan.
Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan produsen ke dalam makanan atau minuman saat memproses atau menyiapkan produk makanan atau minuman.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, batas konsumsi gula secara keseluruhan untuk orang dewasa adalah 50 gram (4 sendok makan) per orang per hari.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui apa yang terjadi, jika Anda menghindari konsumsi gula.
Baca juga: Berapa Batas Konsumsi Gula untuk Anak? Ini Penjelasannya...
Menurut Health, langkah mengurangi konsumsi gula mungkin dapat menghilangkan "kalori kosong", yang membantu Anda mengelola berat badan, dan Anda berpeluang mengonsumsi lebih banyak makanan kaya nutrisi.
Namun, Anda mungkin juga bisa kehilangan sumber energi utama dari tubuh, tetapi tergantung pada makanan apa yang Anda kurangi.
Jika Anda mengurangi konsumsi gula tambahan, Anda akan mendapatkan banyak manfaat kesehatan yang bisa meningkatkan peluang hidup panjang umur.
Mengutip Eating Well, asupan gula jenis ini berkontribusi terhadap obesitas dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, penyakit Alzheimer, depresi, dan bahkan beberapa jenis kanker.