Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Daging Lebih Tinggi Protein daripada Sayuran

Kompas.com - 14/10/2024, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

KOMPAS.com - Bukan hal baru bahwa vegetarian dan vegan butuh upaya lebih keras untuk memenuhi kebutuhan protein tubuhnya. Bahkan pengganti daging populer pun kandungan proteinnya tak sebanyak yang ada di produk hewani.

Sebagai contoh, tahu mengandung 8 gram protein per 100 gram, sedangkan dada ayam dalam berat yang sama mengandung 31 gram protein.

Lantas, mengapa dalam level biologi, daging secara umum memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan dalam tanaman?

Menurut penjelasan Christi Calhoun, perwakilan dari American Meat Science Association, tanaman dan hewan memiliki kebutuhan seluler berbeda sehingga komposisi sel mereka juga berlainan.

"Hewan menyimpan protein di jaringan karena tubuh mereka didesain untuk mendukung fungsi aktif seperti gerakan otot, metabolisme energi, dan perbaikan sel," papar Calhoun.

Molekul kunci pada tubuh hewan seperti enzim dan hormon sebenarnya hanyalah protein khusus, dan protein lain seperti aktin dan miosin membentuk serat otot dan memungkinkan gerakan aktif.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Anak Kekurangan Protein?

Sebaliknya dengan tumbuhan, yang lebih mengandalkan karbohidrat dan molekul lain untuk struktur dan penyimpanan energi. Jadi jaringan mereka secara alami mengandung protein lebih sedikit.

Karbohidrat memang jadi sumber energi penting baik untuk tumbuhan atau hewan, tetapi tetap tidak dapat mengerjakan berbagai fungsi seluler yang sama seperti protein karena struktur molekulnya yang lebih sederhana.

Menurut Calhoun, tingkat total protein saja tidak menjelaskan secara utuh karena harus diperhatikan juga jenis proteinnya. Untuk itu perlu dipahami protein dalam level molekuler.

Kita dapat membayangkan protein sebagai "kalung manik-manik", setiap manik-manik tersusun dari asam amino yang berbeda.

"Tubuh manusia merangkai berbagai macam 'kalung' dari berbagai 'manik-manik' asam amino" untuk membuat berbagai protein untuk fungsi yang berbeda," kata Kinga Balogh, seorang ahli diet terdaftar di JM Nutrition di Kanada.

Ada 20 jenis asam amino dan masing-masing punya peran unik dalam proses sel, misalnya saja ada yang bekerja untuk memperbaiki jaringan, ada yang mengirimkan nutiris, dan sebagainya.

Sekitar 9 dari asam amino itu disebut sebagai asam amino esensial, karena tubuh tidak bisa memproduksi sendiri. Manusia butuh asam amino esensial ini dari makanan.

Baca juga: Fungsi Asam Amino Esensial untuk Mencegah Stunting

Proten hewani mengandung 9 asam amino esensial ini, sehingga sering disebut sebagai protein pelengkap. Sebaliknya dengan protein nabati yang kekurangan satu atau lebih dari asam amino ini.

Tubuh manusia juga memproses protein nabati dan hewani secara berbeda.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau