Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Hiperglikemia? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 06/11/2024, 10:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penderita diabetes rentan mengalami hiperglikemia.

Apa yang dimaksud dengan hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 300 miligram per desiliter (mg/dL), seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Mengutip Cleveland Clinic, penderita diabetes dianggap mengalami hiperglikemia biasanya ketika kadar gula darah telah lebih tinggi dari 180 mg/dL satu hingga dua jam setelah makan.

Hiperglikemia bisa juga dialami oleh orang tanpa diabetes. Ini terjadi ketika kadar gula darah puasa (GDP) lebih tinggi dari 125 mg/dL.

Jika dibiarkan dan berlangsung lama, hiperglikemia akan menyebabkan komplikasi serius yang merusak berbagai bagian tubuh.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang gejala hiperglikemia dan komplikasinya.

Baca juga: Apa Tanda Hiperglikemia pada Orang Tanpa Diabetes? Ini Ulasannya...

Gejala hiperglikemia

Gejala hiperglikemia pada tahap awal meliputi berikut:

  • Meningkatnya rasa haus (polidipsia)
  • Meningkatnya rasa lapar (polifagia)
  • Lebih sering buang air kecil (poliuria)
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur

Jika semakin parah, gejala hiperglikemia bisa meliputi:

  • Kelelahan ekstrem
  • Penurunan berat badan
  • Infeksi jamur vagina
  • Infeksi kulit
  • Luka yang lama sembuh

Namun, kebanyakan penderita diabetes terlambat merasakan gejala hiperglikemia.

Kadar gula darah penderita diabetes bisa bervariasi ketika mulai merasakan gejala hiperglikemia.

Namun, kebanyakan dari mereka merasakannya ketika kadar gula darah sudah mencapai 250 mg/dL atau lebih tinggi.

Orang yang belum didiagnosis menderita diabetes biasanya merasakan gejala ini pada kadar gula darah yang lebih rendah dari 250 mg/dL.

Karena gejala hiperglikemia tidak mesti bisa dirasakan seketika, Kemenkes RI menyarankan masyarakat untuk rutin melakukan cek kadar gula darah ke fasilitas kesehatan terdekat.

Hal ini dilakukan agar proses penanganan hiperglikemia dapat dilakukan sedini mungkin, sebelum menimbulkan efek yang lebih serius.

Baca juga: Orang Tanpa Diabetes Alami Hiperglikemia, Apa Penyebabnya?

Komplikasi hiperglikemia

Hiperglikemia yang berlangsung lama (kronis) selama bertahun-tahun dapat merusak pembuluh darah dan jaringan dalam tubuh Anda.

Komplikasi hiperglikemia bisa meliputi:

  • Retinopati

Retinopati terjadi ketika kadar gula darah tinggi sampai merusak pembuluh darah di retina mata. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan kebutaan.

  • Nefropati

Nefropati terjadi ketika hiperglikemia merusak membran glomerulus serta bagian nefron lainnya. Kadar gula darah tinggi yang menahun bisa menyebabkan gagal ginjal.

  • Neuropati

Neuropati terjadi ketika hiperglikemia sudah merusak saraf, sering kali adalah saraf perifer. Jika kadar gula darah tinggi tidak diobati dengan benar, bisa menyebabkan Anda diamputasi.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Orang dengan Hiperglikemia?

  • Gastroparesis

Gastroparesis merupakan kelumpuhan lambung. Kadar gula darah yang sangat tinggi bisa membuat otot dan saraf lambung tidak dapat memproses makanan atau mengosongkan dirinya sendiri sebagaimana mestinya.

  • Penyakit jantung

Gula darah yang tinggi dapat menumpuk di pembuluh darah arteri yang membuat jantung tidak berfungsi dengan benar. Sehingga, penyakit jantung bisa terjadi.

  • Stroke

Stroke bisa terjadi ketika gula darah tinggi menciptakan gumpalan darah di otak dan menyumbat pembuluh darah di area tersebut. Seiring waktu pembuluh darah bisa rusak atau pecah.

Penting untuk diingat bahwa faktor lain dapat berkontribusi terhadap perkembangan komplikasi hiperglikemia, seperti genetika dan lamanya Anda menderita diabetes.

Hiperglikemia yang muncul tiba-tiba dan parah (akut) dapat menyebabkan ketoasidosis terkait diabetes yang mengancam jiwa.

Ketoasidosis terkait diabetes merupakan kondisi di mana tubuh yang kekurangan insulin memecah lemak untuk mendapatkan energi. Hati yang memecah lemak menghasilkan keton sebagai produk sampingannya. Keton adalah zat berbahaya seperti racun.

Dengan demikian hiperglikemia adalah kondisi berbahaya yang tidak bisa diabiarkan saja. Ini akibat dari pengelolaan kadar gula darah yang tidak baik.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Hiperglikemia pada Penderita Diabetes? Ini Ulasannya...


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau