KOMPAS.com - Kadar gula darah tinggi atau yang disebut hiperglikemia bukanlah kondisi yang hanya dialami oleh penderita diabetes.
Anda dapat mengalami hiperglikemia nondiabetes, khususnya setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis, seperti yang dikutip dari Healthline.
Hiperglikemia pada orang tanpa diabetes ditunjukkan dengan kadar gula darah puasa di atas 100 miligram per desiliter (mg/dL) atau kadar gula darah 2 jam setelah makan 140 mg/dL.
Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan macam gejala hiperglikemia yang bisa muncul pada orang tanpa diabetes.
Baca juga: Orang Tanpa Diabetes Alami Hiperglikemia, Apa Penyebabnya?
Gejala kadar gula darah tinggi pada orang nondiabetes bisa meliputi berikut:
Anda mungkin juga merasakan peningkatan enegi atau kewaspadaan sebagai tanda-tanda hiperglikemia, tetapi perasaan ini hanya berlangsung sebentar.
Banyak konsumsi gula dari makanan dan minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah setelah makan jauh di atas kadar normal, tetapi lonjakan ini biasanya diikuti dengan penurunan tajam.
Penurunan kadar gula darah setelah hiperglikemia dapat terjadi sekitar satu jam setelah makan atau ngemil. Sehingga, tanda hiperglikemia yang umum termasuk rasa lelah atau kekurangan energi.
Kadar gula darah terus berfluktuasi tergantung pada apa yang Anda lakukan, apa yang Anda makan, dan proses lain dalam tubuh Anda.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Orang dengan Hiperglikemia?
Mengutip Very Well Health, tanda-tanda hiperglikemia nondiabetes dapat muncul sebagai peringatan bahwa membutuhkan bantuan medis.
Anda harus segera periksa ke dokter, jika muncul gejala hiperglikemia sebagai berikut:
Anda harus segera mencari pertolongan medis darurat, jika muncul tanda-tanda hiperglikemia seperti berikut:
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Hiperglikemia pada Penderita Diabetes? Ini Ulasannya...
Tanda-tanda hiperglikemia tersebut dapat mengindikasikan ketoasidosis diabetik.
Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh kadar gula darah yang sangat tinggi dan kadar insulin yang rendah.
Saat ketoasidosis diabetik terjadi, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga tubuh memecah lemak dan menghasilkan keton.
Keton yang berlebihan dapat menumpuk hingga mencapai kadar yang beracun dalam darah.
Demikianlah, tanda-tanda hiperglikemia yang harus diperhatikan oleh Anda yang tidak memiliki diabetes.
Gejala di atas bisa tiba-tiba muncul, jika Anda mengalami cedera atau penyakit tertentu sebagai penyebab hiperglikemia.
Baca juga: Apa Tanda-tanda Hiperglikemia pada Penderita Diabetes?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.