Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Pneumonia Pada Anak, Salah Satunya Jaga Kebersihan Kamar

Kompas.com - 19/11/2024, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara,IDAI

KOMPAS.com - Mencegah pneumonia pada anak dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti menjaga kebersihan kamar.

Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi Sp.A (K) menjelaskan, dengan menjaga kebersihan kamar seorang anak dapat terhindar dari kuman penyebab pneumonia.

"Mungkin yang lebih sederhana, yang paling gampang kita lakukan adalah harus memperbaiki kebersihan kamar," kata Prof. Hartono dalam acara diskusi "Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Senin (18/11/2024), seperti ditulis Antara.

"Misalnya ada yang senang ngumpulin majalah-majalah, buku-buku di dalam kamar anak yang alergi, paling sering debu-debu rumah, kuman pneumonia bersarang di tempat demikian," imbuhnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendeteksi Pneumonia? Ini Kata Pakar...

Selain debu yang ada pada tumpukan barang, ia mengatakan, kehadiran tungau di kamar yang kurang terjaga kebersihannya bisa menjadi pemicu reaksi alergi anak yang dapat memperparah pneumonia.

Tungau biasanya bersarang di bantal, kasur, dan boneka-boneka yang berbulu.

"Tungau debu rumah itu penyebab alergi pada anak, jadi kita harus berusaha untuk menjemur, apalagi tungau itu bertelur setiap tiga minggu. Jadi, tolong bersihkan setiap dua minggu, sehingga siklusnya kita bisa potong," kata Prof. Hartono.

Langkah lain yang disarankan dilakukan untuk menjaga kesehatan anak dan mencegah pneumonia yakni menggunakan filtrasi udara di dalam rumah dan menjauhkan anak dari area dengan polusi udara tinggi, baik itu asap pabrik, kendaraan, maupun rokok.

 

Pentingnya vaksin PCV

Pemberian Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) juga perlu dilakukan untuk melindungi anak dari serangan bakteri penyebab pneumonia.

"Setelah lahir, dia belum ada antibodi, kalaupun ada itu akan hilang dalam beberapa bulan, oleh karena itu, kita harus memberikan perlindungan," kata Prof. Hartono.

"Imunisasi sekali lagi akan memberikan kekebalan sebelum anak terpapar oleh kuman-kuman tadi, yang berbahaya, dan imunisasi ini merupakan hak anak," ia menambahkan.

Baca juga: Kata Dokter Kipas Angin dan Mandi Malam Tidak Sebabkan Pneumonia

Dalam jadwal imunisasi anak terbaru 2024, IDAI merekomendasikan pemberian imunisasi PCV pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.

“Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan dua kali dengan jarak minimal satu bulan dan booster (penguat) pada usia 12 -15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika belum diberikan pada usia 1-2 tahun, PCV diberikan 2 kali dengan jarak minimal dua bulan,” kata Hartono.

Apabila vaksin belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 dapat diberikan dua kali dengan jarak dua bulan, dan PCV13 atau PCV15 diberikan satu kali.

Untuk anak di bawah 5 tahun dengan risiko tinggi dan belum pernah mendapat vaksin PCV, direkomendasikan mendapat satu dosis PCV13 atau PCV15.

Hartono menyebut vaksin PCV15 dimasukkan dalam jadwal imunisasi anak terbaru 2024 untuk memperluas perlindungan terhadap bakteri pneumokokus, termasuk serotipe 22F dan 33F yang belum tercakup dalam PCV13.

Dengan cakupan yang lebih luas terhadap 15 serotipe, vaksin PCV15 dapat memberikan perlindungan terhadap lebih banyak serotipe bakteri pneumokokus.

Baca juga: Target Ambisius Indonesia Turunkan Kematian Balita akibat Pneumonia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau