Diabetes yang tidak diobati dengan baik dapat mengembangkan penyakit jantung, kerusakan gigi, dan beberapa jenis kanker.
Menurut WHO, Anda dapat mengurangi asupan gula dengan mengganti camilan manis dengan buah-buahan segar dan sayuran mentah. Misalnya, jeruk, apel, timun, dan tomat.
Baca juga: Setelah Konsumsi Gula Berlebihan, Apa yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes?
Konsumsi garam berlebihan sementara konsumsi kalium rndah (kurang dari 3,5 gram) dapat menyebabkan hipertensi.
Seiring waktu, hipertensi bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di banyak negara.
Konsumsi garam yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, meningkatkan risiko osteoporosis, dan memperburuk kondisi kesehatan lainnya.
Di banyak negara, sebagian besar garam berasal dari makanan olahan (misalnya makanan siap saji, seperti daging olahan, keju dan camilan asin) atau dari makanan yang sering dikonsumsi dalam jumlah banyak (misalnya roti).
Garam juga sering kali ditambahkan ke makanan selama memasak dalam bentuk garam dapur, kaldu, penyedap, kecap, atau saus.
Anda dapat mengurangi konsumsi garam dengan membatasi penambahan garam dapur dan konsumsi makanan ringan yang asin.
Lalu, selalu memeriksa label makanan dan memilih produk dengan kandungan natrium lebih rendah.
Kemudian, Anda perlu memperbanyak makan buah-buahan dan sayuran segar untuk meningkatkan kalium, yang dapat mengurangi efek negatif peningkatan konsumsi natrium terhadap tekanan darah.
Baca juga: Tantangan 30 Hari Tanpa Konsumsi Gula Tambahan, Apa yang Terjadi?
Lemak memiliki peran penting dalam mendukung fungsi tubuh. Namun, dibutuhkan adalah lemak sehat yaitu lemak tak jenuh tunggal dan ganda.
Lemak jenuh dan lemak trans adalah jenis lemak yang buruk untuk kesehatan. Sayangnya, konsumsi lemak berlebihan biasanya berasal dari lemak yang tidak sehat.
Lemak tidak sehat sering ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, dan produk hewani.
Konsumsi lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol yang tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.