KOMPAS.com - Memakai kosmetik normalnya dilakukan oleh remaja atau orang yang sudah dewasa untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan pada fitur wajah. Namun, saat ini ada orangtua yang nekat memakaikan kosmetik untuk bayinya.
Hal tersebut terlihat dari beberapa video viral di media sosial yang memperlihatkan perias bayi di sebuah daerah di Jawa Timur. Video tersebut memicu perdebatan dan kritik karena tindakan merias bayi dianggap beresiko.
Menanggapi video viral tersebut, dr.Pipien Siahaan M.Biomed mengatakan, praktik pemakaian makeup pada bayi adalah hal yang berlebihan dan tidak perlu.
"Kasihan sekali masih bayi sudah didandani, dikasih kandungan macam-macam dari kosmetik pada kulitnya yang masih muda sekali," kata founder klinik kecantikan Aestique Clinic ini (29/11/2024).
Ia menjelaskan, kulit bayi belum bisa menerima berbagai zat yang terkandung dalam produk kosmetik, apalagi jika proses pembersihannya kurang baik.
Baca juga: BPOM Temukan 55 Produk Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya
"Dampaknya kulit bayi bisa iritasi, gampang lecet, kemerahan, gatal, sehingga bayinya juga akan rewel," ujarnya.
Meski di pasaran saat ini sudah banyak produk yang ditujukan untuk remaja, namun orangtua perlu bijak memilih produk untuk anak, bahkan produk skincare sekalipun.
Selain memilih produk yang sudah terdaftar di Badan POM, produk perawatan kulit pun harus disesuaikan dengan usia anak. Penggunaan zat-zat aktif tertentu seperti yang biasa dipakai di produk anti-aging, misalnya retinol atau eksfoliasi, berdampak keras pada kulit.
Pada kulit remaja atau kulit sensitif, bisa menimbulkan reaksi kemerahan, mengelupas, atau sensasi terbakar yang memicu infeksi, jerawat, atau hipersensitivitas.
Dokter kulit menyebutkan bahwa kulit wajah anak dan praremaja pada dasarnya hanya butuh tiga hal, yaitu pembersih wajah yang lembut, pelembab, dan sunscreen. Kesemua produk itu mudah didapatkan di toko obat dan kosmetik.
Baca juga: Skincare Bayi Mahal Belum Tentu Berkualitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.