Penderita HIV bisa sering mengalami infeksi menular seksual yang berbeda-beda secara bersamaan.
Penyakit yang termasuk IMS, seperti herpes genital, penuakit radang panggul, klamidia, gonore, dan sifilis.
Gejala HIV pada wanita terkait IMS bisa meliputi keputihan yang tidak biasa dan menstruasi tidak teratur.
Baca juga: Pakar: Penularan HIV dari Ibu ke Anak Bisa Dicegah
Gejala HIV pada wanita termasuk terjadinya menopause dini, yaitu sebelum usia 40 tahun.
Menopause akan lebih awal terjadi, jika penderita HIV juga merokok, jumlah CD4 rendah, dan tidak banyak aktivitas fisik.
Tanpa faktor-faktor tersebut, wanita dengan HIV cenderung mengalami menopause sekitar usia 50 tahun.
Wanita dengan HIV akan mengalami pengeroposan tulang lebih cepat daripada wanita lainnya.
Secara umum, wanita cenderung lebih cepat mengalami pengeroposan tulang daripada pria karena perubahan hormonal setelah menopause.
Mengidap HIV akan mempercepat menopause, sehingga pengeroposan tulang pada penderita wanita lebih cepat dari biasanya.
Selain gejala khusus di atas, wanita juga mengalami tanda-tanda umum HIV yang menyerang semua jenis kelamin.
Wanita dengan HIV sering kali mengalami perubahan dan baru diketahui selama pemeriksaan panggul. Oleh karena itu, penderita HIV harus rutin konsultasi kesehatan ke dokter.
Jika HIV tidak diobati dengan baik, penyakit ini dapat berkembang menjadi AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yang merupakan tahap infeksi yang lebih parah.
Baca juga: Kemenkes: Transmisi HIV dari Ibu ke Anak Ada Setiap Tahun di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.