KOMPAS. com - Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Desi Silvia Isherlianti, mengingatkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk menghindari konsumsi makanan mentah dan setengah matang.
Langkah ini penting untuk mencegah risiko infeksi oportunistik yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
“Misalnya telur, sebaiknya dimasak dalam keadaan matang untuk pasien HIV. Jangan sampai setengah matang karena masih berisiko adanya bakteri seperti salmonella. Ditakutkan akan ada infeksi oportunistik, mungkin nanti akan timbul diare,” ujar Desi, seperti ditulis Antara, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Kemenkes Ajak Masyarakat dalam Upaya Eliminasi HIV/AIDS di Indonesia
ODHA memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena virus HIV menyerang sel darah putih yang berperan penting dalam sistem imun.
Dalam kondisi ini, makanan mentah atau setengah matang seperti daging pada sate atau sushi berpotensi menyebarkan bakteri dan menyebabkan infeksi.
Meski demikian, sayuran mentah dinilai lebih aman untuk dikonsumsi ODHA, asalkan dicuci dengan cairan pembersih food grade.
"Perhatikan juga tanggal kedaluwarsanya untuk mengurangi risiko infeksi akibat makanan yang tidak bersih. Saat makan di luar rumah, pastikan untuk memilih tempat yang bersih,” tambahnya.
Baca juga: Pentingnya Pendidikan Seksualitas sejak Dini untuk Tangani HIV/AIDS
Desi juga menyarankan ODHA untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi dan makanan yang mengandung banyak gula.
Pasalnya, beberapa obat antiretroviral (ARV) yang dikonsumsi ODHA dapat memicu peningkatan kadar lemak dan gula darah.
Selain itu, penderita HIV/AIDS juga membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama protein, vitamin A dan C, serta mineral seperti zinc dan selenium.
Untuk karbohidrat, ODHA disarankan memilih sumber karbohidrat kompleks seperti beras merah, kentang, singkong, dan ubi.
“Dengan asupan makanan yang cukup, diharapkan tidak terjadi kondisi malnutrisi. Ketika pasien HIV/AIDS sudah sampai jatuh ke kondisi malnutrisi, pasien tersebut akan lebih rentan terhadap infeksi oportunistik. Kalau sudah malnutrisi, ditakutkan efek dari pengobatannya tidak optimal,” kata Desi.
Baca juga: Apa Saja Tanda Bayi Terinfeksi HIV? Berikut Penjelasan Dokter...
Desi menegaskan, asupan gizi ODHA sebaiknya dipenuhi dari makanan sehari-hari tanpa perlu suplemen tambahan, kecuali pada kondisi tertentu yang menyebabkan asupan gizi kurang.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, ODHA diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan menekan risiko komplikasi kesehatan akibat infeksi oportunistik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.