Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pembuluh Darah Otak dengan Metode DSA

Kompas.com - 07/12/2024, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Stroke memang terjadi secara tiba-tiba, tetapi sebenarnya kita mendeteksi kondisi yang bisa meningkatkan risikonya, salah satunya dengan metode digital subtraction angiography atau DSA.

Metode ini memiliki akurasi tinggi dan sejumlah keunggulan, namun penggunaannya tetap harus dipertimbangkan hati-hati.

Dengan metode DSA dokter dapat melihat pembuluh darah secara rinci dan mendeteksi kelainan pembuluh darah, seperti stenosis (penyempitan), pelebaran abnormal (aneurisma) yang beresiko pecah, atau kelainan bentuk (malformasi arteriovenosa) yang dapat memengaruhi aliran darah otak.

"DSA memberikan keunggulan dalam melihat pembuluh darah otak secara rinci, memungkinkan kami untuk segera menilai dan merancang penanganan terbaik. Dengan teknologi ini, pasien bisa terdiagnosis dengan lebih cepat dan tepat," kata dr.Febian Sandra Sp.Rad, subspesialis radiologi intervensi dari Bethsaida Hospital, Gading Serpong, Tangerang.

Selain itu DSA juga bisa dipakai untuk menilai kondisi tumor otak sehingga dapat membantu ahli bedah dan dokter kanker untuk melakukan penanganan dengan risiko yang minimal. Manfaat lain adalah untuk mendeteksi sumber perdarahan di otak.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Orang Saat Terkena Stroke? Ini Ulasannya...

Ditambahkan oleh dr.Febian, kelainan pada otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, cedera atau trauma pada kepala, penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi, infeksi, serta gaya hidup tidak sehat.

Menurut dr.Febian, pasien dengan kelainan otak seringkali mengeluhkan gejala seperti sakit kepala berat yang berlangsung terus-menerus, gangguan penglihatan, mual dan muntah, kehilangan keseimbangan, kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh, serta kejang-kejang.

Cara kerja DSA

Teknologi DSA menggunakan sinar-X dengan cara menghilangkan struktur lain pada latar belakang, terutama tulang, sehingga yang terlihat oleh dokter hanya struktur pembuluh darah.

Dalam prosedur ini dokter akan menyuntikkan kontras ke dalam pembuluh darah menggunakan kateter, lalu mesin sinar-X mengambil gambar pembuluh darah sebelum dan setelah kontras dimasukkan.

Baca juga: Mengenal Stroke Iskemik akibat Sumbatan Pembuluh Darah Otak

Keunggulan DSA adalah mampu memberikan gambaran rinci tentang pembuluh darah hingga cabang terkecil sehingga sering menjadi standar emas untuk pencitraan pembuluh darah.

Metode ini juga sering dipakai dokter selama prosedur terapeutik untuk mengarahkan alat medis.

"DSA juga dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan tatalaksana kelainan pada pembuluh darah, seperti thrombectomy pada kasus stroke, tindakan untuk kasus aneurisma, dan juga pada kasus malformasi pembuluh darah atau tumor," papar dr.Febian.

Namun, karena sifatnya yang invasif, penggunaan DSA biasanya terbatas pada kasus-kasus kompleks atau jika metode pencitraan non-invasif seperti CT angiography (CTA) atau MR angiography (MRA) tidak memberikan informasi yang memadai.

Konsultasi dengan ahli neurologi atau radiologi intervensi sangat penting untuk menentukan apakah prosedur ini tepat untuk Anda.

Layanan diagnosis dan penanganan kelainan otak dengan teknologi termutakhir saat ini tersedia di Bethsaida Hospital, seperti DSA, Cath-Lab, hingga CT Scan 512 Slice, dan MRI 1.5 Tesla.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Cara Baru Deteksi Kanker Otak dengan Tes Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau