Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patuh Minum Obat ARV: Kunci Kendalikan HIV dan Tingkatkan Kualitas Hidup

Kompas.com - 07/12/2024, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Apoteker Spesialis Farmasi Rumah Sakit dari RSPON, Apt. Hadijah Tahir, Sp.FRS, menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Ketepatan ini penting untuk mencegah replikasi virus HIV dalam tubuh.

“Tidak boleh telat (minum obat ARV), semenit pun tidak boleh. Lima menit saja sudah ada replikasi virus,” ujar Hadijah seperti ditulis Antara, Jumat (6/12/2024).

Hadijah menjelaskan, ketika virus HIV menginfeksi sel limfosit, virus dapat bereplikasi dengan cepat.

Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

Oleh karena itu, pasien yang baru terdiagnosis HIV/AIDS disarankan segera memulai terapi ARV. Hal serupa berlaku bagi petugas kesehatan yang secara tidak sengaja terpajan virus HIV.

"Dalam waktu empat jam setelah terpapar, minimal harus sudah mengonsumsi ARV," katanya.

Ketepatan waktu konsumsi ARV sangat penting untuk menghambat replikasi virus. Jika terlambat, jumlah virus akan bertambah, menyerang sistem imun (CD4), dan meningkatkan risiko infeksi oportunistik.

Baca juga: Apa yang Tidak Boleh Dimakan Penderita HIV? Ini Kata Ahli...

Manfaat patuh minum ARV

Meski tidak bisa menyembuhkan, konsumsi obat HIV/AIDS atau ARV secara rutin dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA sekaligus menurunkan risiko penularan.

“Ketika jumlah virus HIV dalam darah tidak terdeteksi, risiko penularan menjadi sangat rendah, bahkan tidak ada,” ujar Hadijah.

Saat ini, regimen ARV semakin berkembang. Tersedia tablet kombinasi yang mempermudah pasien dalam mengonsumsi obat sehingga meningkatkan kepatuhan.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?

Hadijah mengingatkan, obat ARV harus diminum setengah hingga satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Beberapa jenis, seperti efavirenz, sebaiknya tidak dikonsumsi bersama makanan berlemak tinggi karena dapat mengganggu absorpsi.

Terkait efek samping, Hadijah menjelaskan bahwa reaksi terhadap ARV bersifat individual. Efek samping obat HIV/AIDS yang umum, yaitu mual, muntah, dan diare. Namun menurut Hadijah, pasien biasanya akan beradaptasi dengan efek tersebut dalam dua minggu.

Jika efek samping muncul, pasien disarankan tidak menghentikan konsumsi ARV. Bila obat langsung dimuntahkan setelah diminum, pasien dapat mengganti dosis tersebut. Namun, jika muntah terjadi mendekati jadwal dosis berikutnya, cukup lanjutkan sesuai jadwal.

Baca juga: Kemajuan Upaya Pencegahan HIV/AIDS Sudah Sampai Mana?

ARV saat ini merupakan satu-satunya terapi yang tersedia untuk mengatasi HIV/AIDS. Kepatuhan mengonsumsi ARV tidak hanya meningkatkan kualitas hidup ODHA tetapi juga menurunkan risiko penularan virus secara signifikan.

Hadijah mengimbau ODHA untuk selalu memastikan ketersediaan stok ARV dan menjaga jadwal konsumsi obat dengan disiplin tinggi demi kesehatan jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Serangan AS Tewaskan 19 Warga Yaman, Houthi Akan Balas Dendam
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau