Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam pada Anak Hanya di Kepala? Kenali Penyebab dan Penanganannya

Kompas.com - 17/12/2024, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orangtua mungkin pernah merasa khawatir ketika kepala anak terasa lebih panas dari bagian tubuh lainnya.

Kondisi ini sering kali membuat ayah dan bunda bertanya-tanya, apakah panas di kepala tanda demam atau akibat kondisi kesehatan lain?

Baca juga: Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ahli Anjurkan 3M dan Vaksinasi

Tenang, kepala anak yang panas tidak selalu berarti buruk. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau masalah kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan.

Artikel ini akan membantu Anda memahami penyebab utama kepala anak terasa panas dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Apa yang menyebabkan panas di kepala anak?

Disarikan dari Verywell Health dan Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab anak demam hanya di kepala:

  • Suhu lingkungan yang panas

Anak-anak yang terlalu lama terpapar suhu panas atau mengenakan pakaian tebal dapat mengalami peningkatan suhu di kepala.

Ini bukanlah demam sebenarnya, tetapi proses alami tubuh ketika merespons panas dari lingkungan.

  • Infeksi virus atau bakteri

Infeksi saluran pernapasan atas, flu, atau penyakit seperti pneumonia sering menjadi penyebab demam pada anak.

Pada beberapa kasus, suhu tubuh anak lebih terasa hangat di kepala dibandingkan di tubuh lainnya.

Baca juga: Mengapa Vaksin Demam Berdarah Perlu Dua Dosis

  • Tumbuh gigi

Saat tumbuh gigi, bayi atau balita dapat mengalami peningkatan suhu di kepala, meskipun tidak disertai demam secara keseluruhan.

  • Infeksi telinga (otitis media)

Infeksi telinga bisa memicu demam dan membuat kepala anak terasa panas. Gejala lain yang mungkin muncul adalah rewel, sakit telinga, dan gangguan tidur.

  • Dehidrasi

Dehidrasi terjadi akibat kurang minum atau aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan suhu tubuh naik, terutama di kepala.

  • Penyakit serius

Demam yang disertai dengan gejala lain, seperti sakit kepala hebat, leher kaku, dan muntah, bisa menjadi tanda meningitis. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera.

  • Sinusitis

Pada anak-anak, sinusitis dapat menyebabkan demam dan sensasi panas di kepala. Infeksi ini biasanya disertai hidung tersumbat dan nyeri di wajah.

  • Gangguan pencernaan

Infeksi saluran pencernaan, seperti diare atau infeksi cacing, juga dapat menyebabkan demam, dengan kepala sebagai area yang paling terasa panas.

  • Penyakit autoimun

Meskipun jarang, beberapa kondisi autoimun atau peradangan kronis dapat memicu demam yang tidak merata di tubuh.

Baca juga: Demam di Malam Hari Gejala Sakit Apa? Berikut Penjelasannya...

Bagaimana cara menurunkan panas pada kepala anak?

Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menurunkan demam di kepala anak, yaitu:

 

  • Periksa suhu tubuh: Gunakan termometer untuk memastikan apakah anak benar-benar demam atau hanya merasa hangat di kepala. Demam biasanya ditandai dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
  • Berikan cairan yang cukup: Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan air putih, ASI, atau cairan elektrolit sesuai usianya.
  • Kompres hangat: Kompres dahi atau kepala anak dengan kain hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuh secara alami.
  • Pantau gejala lain: Jika demam disertai gejala seperti muntah, sulit bernapas, atau leher kaku, segera konsultasikan ke dokter.
  • Berikan obat penurun demam: Jika suhu tubuh di atas 38,5°C, obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat diberikan sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
  • Cegah dehidrasi dan overheating: Pastikan anak mengenakan pakaian yang ringan dan nyaman serta hindari lingkungan yang terlalu panas.

Jika dalam tiga hari demam pada anak tak kunjung sembuh, meski sudah menjalankan pengobatan ala rumahan, orangtua dianjurkan membawa si kecil untuk periksa ke dokter.

Anak-anak yang terlihat sangat lemas, susah dibangunkan, dan menolak diberi makan, juga perlu mendapat tindakan medis.

Kemudian, orangtua perlu segera membawa si kecil ke rumah sakit bila mengalami gejala serius, seperti ruam, iritasi, muntah, kejang, dan penurunan kesadaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau