KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tinggi, atau sering disebut hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa dalam darah melampaui batas normal.
Banyak orang mengaitkan kondisi ini dengan diabetes, tetapi kenaikan gula darah juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang tidak memiliki riwayat diabetes.
Baca juga: Kenapa Gula Darah Puasa Selalu Tinggi? Berikut Penyebabnya...
Hiperglikemia bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang menghadapi tantangan, baik dari segi pola makan, aktivitas fisik, hingga kondisi kesehatan tertentu.
Memahami penyebab kenaikan gula darah sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan kadar gula darah naik, sekaligus memberikan panduan praktis untuk menjaga kestabilannya.
Makan berlebihan, terutama karbohidrat dan gula, kurangnya aktivitas fisik, stres emosional, kurang tidur, efek obat-obatan, penyakit atau infeksi, dehidrasi, sindrom fajar (dawn phenomenon), hingga gangguan hormon adalah beberapa penyebab utama. Faktor-faktor ini bisa bekerja secara individu atau bersamaan, memperburuk kadar gula darah seseorang. Berikut penjelasannya:
Baca juga: Apa Ciri-ciri Penyakit Gula Kering? Berikut Penjelasannya...
Untuk mencegah kenaikan gula darah, langkah-langkah sederhana namun efektif dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan olahan yang tinggi gula tambahan dan karbohidrat sederhana.
Aktivitas fisik secara teratur juga sangat penting. Olahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi sehingga mencegah penumpukan gula dalam darah. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga berkontribusi besar dalam mengontrol kadar gula darah.
Baca juga: Apakah Gatal-gatal Gejala Gula Darah Tinggi? Berikut Penjelasannya...
Stres juga dapat menjadi pemicu utama kenaikan gula darah. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
Tidur yang cukup juga tidak kalah penting. Tidur berkualitas membantu tubuh memperbaiki sensitivitas insulin dan mengatur hormon secara optimal.
Pemantauan kadar gula darah secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi.
Dengan memantau kadar gula, Anda dapat mengambil langkah lebih cepat jika terjadi perubahan yang signifikan. Jika merasa gejala hiperglikemia seperti sering haus, lelah, atau buang air kecil berlebih, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menerapkan gaya hidup sehat tidak hanya membantu mencegah kenaikan gula darah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca juga: Jus Apa yang Bisa Menurunkan Gula Darah Tinggi? Berikut Daftarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.