Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Kena Gula Darah? Berikut 14 Pemicunya

Kompas.com - 16/12/2024, 08:40 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tinggi, atau sering disebut hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa dalam darah melampaui batas normal.

Banyak orang mengaitkan kondisi ini dengan diabetes, tetapi kenaikan gula darah juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang tidak memiliki riwayat diabetes.

Baca juga: Kenapa Gula Darah Puasa Selalu Tinggi? Berikut Penyebabnya...

Hiperglikemia bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang menghadapi tantangan, baik dari segi pola makan, aktivitas fisik, hingga kondisi kesehatan tertentu.

Memahami penyebab kenaikan gula darah sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan kadar gula darah naik, sekaligus memberikan panduan praktis untuk menjaga kestabilannya.

Apa penyebab kena gula darah?

Makan berlebihan, terutama karbohidrat dan gula, kurangnya aktivitas fisik, stres emosional, kurang tidur, efek obat-obatan, penyakit atau infeksi, dehidrasi, sindrom fajar (dawn phenomenon), hingga gangguan hormon adalah beberapa penyebab utama. Faktor-faktor ini bisa bekerja secara individu atau bersamaan, memperburuk kadar gula darah seseorang. Berikut penjelasannya:

  • Makan berlebihan, terutama tinggi karbohidrat: Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana atau gula dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. Tubuh memproses karbohidrat menjadi glukosa, sehingga konsumsi berlebih tanpa diimbangi aktivitas fisik dapat memicu hiperglikemia.
  • Kurangnya aktivitas fisik: Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi. Ketika tubuh kurang bergerak, glukosa cenderung menumpuk di dalam darah.
  • Stres: Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Stres berkepanjangan bisa memperburuk kontrol gula darah.
  • Kurang tidur: Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat memengaruhi sensitivitas insulin tubuh, sehingga gula darah cenderung meningkat.
  • Efek obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid dan diuretik, dapat memengaruhi kadar gula darah. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa obat-obatan yang Anda konsumsi memengaruhi gula darah.
  • Penyakit atau infeksi: Ketika tubuh melawan infeksi atau penyakit, kadar gula darah sering kali meningkat sebagai respons tubuh terhadap stres fisik.
  • Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan konsentrasi gula dalam darah menjadi lebih tinggi.
  •  Sindrom fajar: Ini adalah kondisi alami di mana kadar gula darah meningkat di pagi hari, biasanya antara pukul 2 hingga 8 pagi. Hal ini terjadi akibat pelepasan hormon tertentu yang mempersiapkan tubuh untuk bangun.
  • Mengalami diabetes atau pradiabetes: Pada penderita diabetes, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakannya secara efektif. Akibatnya, gula darah sulit dikendalikan.
  • Kebiasaan minum manis: Minuman seperti soda, jus kemasan, atau teh manis mengandung kadar gula tinggi yang mudah meningkatkan glukosa darah.
  • Konsumsi alkohol berlebihan: Alkohol dapat mengganggu fungsi hati dalam mengatur gula darah, terutama jika diminum dalam jumlah besar.
  • Pola makan tidak teratur: Melewatkan waktu makan atau makan dalam jumlah besar sekaligus dapat menyebabkan fluktuasi gula darah.
  • Gangguan hormon: Ketidakseimbangan hormon, seperti pada sindrom Cushing atau hipertiroidisme, dapat memengaruhi kadar gula darah.
  • Keturunan atau genetik: Faktor genetik juga memainkan peran penting. Jika ada riwayat keluarga dengan diabetes, risiko kenaikan gula darah Anda lebih tinggi.

Baca juga: Apa Ciri-ciri Penyakit Gula Kering? Berikut Penjelasannya...

Ilustrasi olahraga untuk mencegah gula darah tinggi Ilustrasi olahraga untuk mencegah gula darah tinggi

Cara mencegah kenaikan gula darah

Untuk mencegah kenaikan gula darah, langkah-langkah sederhana namun efektif dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya adalah dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan olahan yang tinggi gula tambahan dan karbohidrat sederhana.

Aktivitas fisik secara teratur juga sangat penting. Olahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi sehingga mencegah penumpukan gula dalam darah. Selain itu, menjaga berat badan ideal juga berkontribusi besar dalam mengontrol kadar gula darah.

Baca juga: Apakah Gatal-gatal Gejala Gula Darah Tinggi? Berikut Penjelasannya...

Stres juga dapat menjadi pemicu utama kenaikan gula darah. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.

Tidur yang cukup juga tidak kalah penting. Tidur berkualitas membantu tubuh memperbaiki sensitivitas insulin dan mengatur hormon secara optimal.

Pemantauan kadar gula darah secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi.

Dengan memantau kadar gula, Anda dapat mengambil langkah lebih cepat jika terjadi perubahan yang signifikan. Jika merasa gejala hiperglikemia seperti sering haus, lelah, atau buang air kecil berlebih, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Menerapkan gaya hidup sehat tidak hanya membantu mencegah kenaikan gula darah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca juga: Jus Apa yang Bisa Menurunkan Gula Darah Tinggi? Berikut Daftarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau