KOMPAS.com - Pada akhir 2024 dan awal tahun ini, human metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan publik internasional, termasuk di Indonesia.
Kabar peningkatan kasus infeksi HMPV di China lima tahun setelah pandemi Covid-19 memberi kekhawatiran.
Namun, dipastikan bahwa peningkatkan kasus infeksi HMPV di China bersifat terkendali dan penyakit yang diakibatkannya seperti flu biasa yang muncul musiman.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan hal itu pada Senin (6/1/2025) bahwa peningkatan kasus HMPV dan flu musiman lainnya di musim dingin biasa terjadi di negara empat musim seperti China.
Baca juga: WHO: Peningkatan Kasus HMPV di Musim Dingin Hal Biasa
"Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV, tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi," kata Budi dalam rilisnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang memiliki tingkat kematian tinggi, meski bisa menyebabkan penyakit parah seperti bronkitis dan pneumonia.
Sebagian besar kasusnya menyebabkan penyakit flu biasa yang akan pulih sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Dari laporan HMPV yang sempat menjadi sorotan, kita bisa mengambil pelajaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang virus ini.
Mengetahui tentang HMPV, mulai dari karakteristiknya, cara virus ini menular dari satu orang ke orang lain, dan bagaimana mengobatinya, bisa membantu kita untuk lebih waspada dan tahu cara menghadapinya.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas fakta-fakta tentang HMPV.
Baca juga: IDI Sebut 3 Kondisi yang Memungkinkan Indonesia Kena HMPV
Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), human metapneumovirus atau HMPV adalah virus yang termasuk dalam famili Pneumoviridae, bersama virus pernapasan lain seperti respiratory syncytial virus (RSV).
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 2001 di Belanda dan telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
HMPV menjadi perhatian dunia karena kemampuannya menyebabkan infeksi saluran pernapasan, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Virus ini biasanya menyebabkan gejala seperti flu atau pilek.
Namun, seberapa parah seseorang bisa sakit akibat infeksi HMPV bergantung pada banyak hal, termasuk kesehatan orang terinfeksi.