KOMPAS.com - Kreativitas merupakan hal yang penting bagi anak-anak dan sebagian besar orangtua sependapat. Namun, para ayah dan ibu juga sering kesulitan dalam mengasah kreativitas buah hati mereka.
Dalam kampanye terbarunya, produsen alat seni Crayola, Campaign for Creativity, mengingatkan orangtua bahwa kreativitas lebih penting saat ini dibanding sebelumnya karena cepatnya laju inovasi.
"Kreativitas telah terbukti berdampak pada keberhasilan karier, meningkatkan prestasi pendidikan, dan berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan,” kata Vice President Crayola, Victoria Lozano.
Dalam survei dan riset Crayola terbaru yang bekerja sama dengan beberapa lembaga, terungkap bahwa masih banyak orangtua yang salah memahami kreativitas.
"Mitos yang umum dianut adalah kreativitas hanya berkaitan dengan kegiatan artistik. Namun pada kenyataannya kreativitas adalah konsep yang lebih luas yang berarti sesuatu yang lebih mirip dengan "imajinasi dalam tindakan," kata Gerard Puccio kepala Pusat Imajinasi Terapan di Universitas Buffalo, Amerika Serikat.
Baca juga: Hindari Bicarakan 5 Topik Ini di Depan Anak
Mitos populer lainnya adalah bahwa kreativitas hanya dihargai di bidang-bidang seperti seni, mode, dan desain. Padahal, kenyataannya sangat berbeda. Kreativitas adalah keterampilan inti di tempat kerja.
"Pola pikir kreatif, termasuk pemecahan masalah dan belajar dari kesalahan yang dibuat, merupakan keterampilan yang sangat penting di semua bidang karier," katanya.
Hasil survei menunjukkan, 9 dari 10 orangtua mengatakan kreativitas penting bagi anak dan mereka mendorong anak-anaknya menggunakan imajinasinya, mengeksplorasi banyak peluang, dan bisa mengekspresikan diri mereka. Kreativitas juga penting dalam perkembangan dan proses belajar anak.
Sebanyak 53 persen orangtua menganggap mereka harus kreatif dulu agar bisa membesarkan anak yang kreatif, dan 29 persen mengatakan tak punya ide baru melakukan kegiatan kreatif.
Kenyataannya, setiap orangtua dapat menumbuhkan kreativitas pada anak-anak mereka hanya dengan menciptakan kesempatan bagi mereka untuk menggunakan imajinasinya.
"Namun, yang benar-benar menghalangi orangtua adalah banyak orangtua yang merasa bahwa menumbuhkan kreativitas pada anak-anak adalah hal yang sulit karena mereka kekurangan waktu, sumber daya, dan ide," kata Lozano.
Baca juga: Anak Dibesarkan dalam Pola Asuh Tanpa Keteraturan, Ini Efek Negatifnya
- Kurangi gawai
Pemakaian gawai yang mendominasi kehidupan anak-anak dan orangtua sebenarnya tidak memberikan banyak ruang untuk kreativitas.
Psikiater anak Megan Maher, menyarankan cara paling sederhana untuk menyediakan waktu dan kapasitas mental untuk kreativitas adalah dengan menyingkirkan perangkat elektronik. Hal itu berlaku untuk anak-anak maupun orangtua.
"Keterlibatan dan kehadiran penuh orangtua tanpa gangguan notifikasi di gawai, akan memberi pesan pada anak bahwa waktu dan aktivitas yang sedang dilakukan ini bermakna," kata Dr. Maher.
- Ciptakan lingkungan yang mendukung
Mendorong naluri kreatif anak tidak harus selalu memandu atau memimpin kegiatan kreatif sebagai orangtua. Memicu momen kreatif dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu menyediakan peralatan yang mudah diakses di rumah.