KOMPAS.com - Terminal lucidity biasanya merupakan tanda kematian yang sudah dekat.
Ini merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan fenomena ketika seseorang yang sekarat tiba-tiba pulih.
Mereka yang mungkin sebelumnya sulit berkomunikasi, linglung, pikun, bahkan koma, kembali pulih seperti semula.
Untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang terminal lucidity, di bawah ini akan membahas mengenai pengertiannya dan seperti apa wujud dari kondisi ini.
Baca juga: 11 Tanda-tanda Menjelang Kematian yang Umum Terjadi
Dikutip dari Healthline, terminal lucidity adalah fenomena saat seseorang yang sebelumnya kehilangan kemampuan berkomunikasi atau melakukan perilaku bermakna lainnya, tiba-tiba memperoleh kembali kemampuan mental atau kognisi.
Kondisi ini umum terjadi pada penderita demensia tahap akhir, yang telah kehilangan kemampuan untuk beraktivitas dan tidak dapat lagi berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
Namun, terminal lucidity juga bisa menjadi tanda kematian pada orang dengan masalah kesehatan lainnya, seperti stroke atau kanker.
Terminal lucidity biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari sebelum orang yang bersangkutan meninggal dunia.
Oleh karena itu, pakar kesehatan melihat fenomena ini sebagai tanda kematian.
Baca juga: Apa Tanda-tanda Menjelang Kematian? Ini 12 Daftarnya...
Dikutip daru Cleveland Clinic, ketika mengalami terminal lucidity, seseorang bisa menunjukkan hal-hal berikut:
Selama tahap terminal lucidity, seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungannya seperti sebelum penyakitnya mempersulit mereka untuk melakukannya.
Pada intinya, kondisi ini akan mengesankan bahwa orang tersebut sudah kembali sehat.
Namun, sering kali itu justru menjadi tanda kematian sudah dekat.
Oleh karena itu, dokter sering kali menyarankan anggota keluarga untuk selalu mendampingi dan menuruti permintaan mereka yang telah menunjukkan terminal lucidity.
Baca juga: 40 Hari Sebelum Kematian, Apa Tandanya pada Tubuh? Ini Ulasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.