KOMPAS.com - Para ibu hamil perlu memperhatikan asupan nutrisi harian untuk mendukung pertumbuhan janin di dalam kandungan. Namun, apakah puasa berbahaya bagi ibu hamil?
Ternyata, tidak ada jawaban pasti mengenai pertanyaan ini karena kondisi ibu hamil akan sangat memengaruhi boleh atau tidaknya seseorang berpuasa.
Ibu hamil yang ingin berpuasa Ramadhan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar tidak mengalami efek samping tertentu, baik bagi kesehatan ibu hamil itu sendiri dan kesehatan janin.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penjelasan mengenai apakah ibu hamil boleh puasa berikut ini.
Baca juga: Apakah Olahraga Saat Puasa Itu Baik? Ini Penjelasan Pelatih Kebugaran
Ternyata, tidak ada jawaban pasti mengenai hal ini mengingat bahwa beberapa penelitian menunjukkan hal yang berbeda.
Selain itu, berpuasa secara tidak langsung dapat memengaruhi kondisi ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
Disarikan dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fakta ilmiah mengenai apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak.
Studi yang terbit dalam Pakistan Journal of Medical Sciences di tahun 2015, dilakukan di Turki dan meneliti 240 ibu hamil sehat, yang dibagi menjadi kelompok ibu yang berpuasa dan yang tidak berpuasa selama Ramadan.
Para ibu hamil ini dibagi lagi berdasarkan trimester kehamilan.
Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam pertumbuhan janin antara ibu yang berpuasa dan yang tidak berpuasa.
Indikator seperti berat badan bayi lahir, skor APGAR, dan kebutuhan perawatan neonatal tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa ibu yang berpuasa di trimester kedua dan ketiga mengalami peningkatan berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa.
Selain itu, volume cairan ketuban di trimester kedua juga lebih rendah pada ibu yang berpuasa dibandingkan yang tidak.
Penelitian di dalam Jurnal Plos One di tahun 2022 menggunakan model tikus untuk mengkaji bagaimana puasa selama kehamilan memengaruhi perkembangan anak hingga dewasa.
Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun berat badan lahir tidak terpengaruh secara signifikan, tikus jantan dari induk yang berpuasa mengalami pertumbuhan lebih lambat hingga usia 10 minggu.