Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Akupunktur bagi Pasien Kanker, Kurangi Sakit dan Lebih Rileks

Kompas.com - 17/02/2025, 20:35 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Akupunktur dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dengan mengurangi nyeri yang muncul sebagai efek samping pengobatan serta sebagai penanganan paliatif.

Dokter spesialis akupunktur Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Imtiaz A. Surapaty mengatakan, pengobatan kanker, contohnya kemoterapi dan kemoradiasi, dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti muntah-muntah hebat atau kelelahan.

Akupunktur medis, lanjutnya, adalah untuk menangani gejala-gejala seperti itu.

"Tetapi kalau untuk tumornya sendiri ataupun misalkan ada benjolan nah itu akupunktur bukan ranah di sana untuk pengobatannya. Jadi sebaiknya memang dikombinasikan antara terapi farmakologi, yang obat, dan juga non-farmakologi," ucapnya dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, seperti ditulis Antara, Senin (17/2/2025).

Baca juga: Coba Terapi Akupunktur untuk Kurangi Kadar Kolesterol

Imtiaz menjelaskan pada terapi akupunktur, titik-titik tertentu yang ditusuk dengan jarum akan menghasilkan beta endorfin, sebuah senyawa yang berfungsi mengurangi rasa sakit serta meningkatkan relaksasi.

Dia menambahkan semua pasien dari berbagai rentang usia dapat mendapatkan penanganan berupa akupuntur ini. Namun, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Selain akupunktur tersebut bukan untuk mengobati tumornya, terapi itu tidak boleh dilakukan pada saat kondisi kegawatdaruratan.

"Kemudian yang ketiga, misalkan ada pasiennya gangguan pembekuan darah itu kita tidak lakukan. Kalau ada demam tinggi misalkan di atas 39 atau 40 (celsius), ya itu kita tidak lakukan dahulu," ucapnya.

Baca juga: Akupunktur Jadi Pilihan Bantu Perlancar ASI

Sebelum terapi, dia menyarankan bagi pasien untuk makan dan tidur yang cukup agar lebih rileks saat terapi berlangsung.

Adapun terapi tersebut, katanya, sebaiknya dilakukan dua kali dalam seminggu, atau 1 seri akupunktur yakni 10 kali sesi. Namun, jika ada kendala teknis sehingga tidak bisa memenuhi 10 sesi itu, maka dapat dilakukan sebanyak 6 kali.

Imtiaz menambahkan, terapi itu bisa dilakukan 1-7 hari sebelum kemoterapi atau kemoradiasi, agar efek samping kemoterapi tidak terlalu berat.

Baca juga: Warung 25 Tahun Bangkrut Setelah Review Food Vlogger, Bang Madun: Gue Masih Punya Utang

Sejumlah efek samping yang dapat muncul karena akupunktur, kata dia, seperti memar di sekitar titik akupuntur, rasa ngilu, serta infeksi.

Namun, dengan menerapkan konsep keselamatan pasien serta higienitas, infeksi dapat dihindari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau