Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Minyak dalam Gorengan, Batasi Saat Buka Puasa

Kompas.com - 28/02/2025, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Camilan-camilan yang digoreng termasuk favorit banyak orang untuk berbuka puasa. Meski enak di lidah, tapi keseringan mengonsumsi gorengan berdampak negatif bagi tubuh, terutama karena kandungan minyaknya.

Gorengan yang selalu diburu sebagai takjil bervariasi mulai dari bakwan, risol, hingga martabak telor. Setiap hari menyantap gorengan beresiko tinggi menyebabkan iritasi pada tenggorokan, hasilnya kita lebih mudah batuk.

Konsumsi gorengan setiap hari juga tidak dianjurkan jika kamu punya target menurunkan berat badan selama bulan puasa. Ini karena kandungan kalorinya yang tinggi.

"Kalau mau menurunkan berat badan, jangan konsumsi gorengan setiap hari. Kita juga harus tahu kalau batasan konsumsi minyak yang dianjurkan hanya 5 sendok setiap harinya. Buat menggoreng ayam saja sudah habis jatahnya," papar dr.Mulianah Daya M.Gizi Sp.GK.

Baca juga: Makan Gorengan Saat Buka Puasa, Berapa Jumlah Amannya?

Ia menjelaskan, minyak yang ada di dalam menu gorengan harus diwaspadai karena merupakan lemak jenuh.

"Masalahnya lemak yang ada dalam gorengan bukan lemak biasa, tapi lemak jenuh. Bukan cuma bisa menyebabkan kenaikan berat badan tapi juga menumpuk sel-sel lemak dan ini efeknya ke mana-mana, salah satunya ke metabolisme," papar dokter gizi dari RS St.Carolus Serpong Tangerang Selatan ini.

Dampaknya adalah kita beresiko tinggi mengalami penyakit metabolik, yaitu gangguan metabolisme tubuh yang menyebabkan tubuh tidak bisa memproses makanan menjadi energi dengan baik. Jenis penyakit ini antara lain obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, hingga penyakit jantung dan pembuluh darah.

Selain itu, gorengan juga memiliki kalori yang tinggi sehingga dibutuhkan waktu olahraga yang panjang untuk mencegahnya menumpuk di dalam tubuh.

Baca juga: 10 Resep Minuman dari Kurma, Cocok untuk Takjil Buka Puasa

Atur konsumsinya

Untuk itu, dr.Mulianah menyarankan untuk mengatur konsumsi gorengan jika kita ingin menurunkan berat badan.

"Kalau mau mengurangi berat badan enggak akan kekejar, tapi kalau hanya untuk menjaga berat badan masih bisa. Tapi, tetap saja akan ada akumulasi kalau konsumsinya berlebihan. Jadi meski berat badan kita normal tapi pas dicek kadar lemaknya tinggi bukan cuma karena apa yang kita makan sehari dua hari, tapi karena akumulasi kebiasaan pola makan," ujarnya.

Jika sulit menghindari gorengan, dr.Mulianah merekomendasikan untuk memilih salah satu waktu makan dengan menu gorengan. Misalnya, hanya satu buah saja di jam buka puasa, sedangkan saat sahur pilih menu yang ditumis atau direbus.

Sebagai pengganti gorengan, ia menyarankan menu takjil yang bisa mengembalikan kadar glukosa dengan cepat namun kalorinya tidak terlalu tinggi. Misalnya saja es buah yang berisikan buah potong, kolang kaling, dan air kelapa.

"Es buahnya tidak perlu ditambahkan gula atau kental manis. Rasa manisnya bisa berasal dari buah-buahan saja. Takjil seperti ini bisa dengan cepat mengembalikan glukosa, tapi tidak membuat lonjakan gula darah seperti halnya teh manis atau menu manis lainnya. Kalorinya juga terjaga," katanya.

Baca juga: Bagaimana Puasa Ramadhan Tanpa Sahur? Ini 8 Efeknya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Kenali Tanda-tanda Hipertensi Setelah Lebaran

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Kampung Halamannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Profil Surya Sahetapy, Putra Ray Sahetapy yang Berprofesi Dosen di Amerika

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ribuan Kurir Antre Sepanjang 2 Kilometer untuk Retur Paket di Ulujami

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Tegas Tindak Kades Minta THR Rp 165 Juta: Sama Kayak Preman Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ramai Musisi Unggah Bukti Transferan Royalti, Badai: yang Diperjuangkan Bukan Sekedar Nilainya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iran Ogah Negosiasi Langsung dengan Amerika
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau