KOMPAS.com – Pernahkah kamu merasa tiba-tiba lemas atau sulit berkonsentrasi saat beraktivitas kala berpuasa? Padahal, kamu sudah makan cukup saat sahur.
Bisa jadi, masalahnya bukan terletak pada jumlah makanan, melainkan kecukupan asupan cairan dan mineral tubuh selama puasa.
Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme cukup signifikan. Tanpa asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam, tubuh harus beradaptasi dengan memanfaatkan cadangan energi yang ada.
Baca juga: Hati-Hati! 7 Buah Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Perut Kosong
Namun, tanpa asupan mineral esensial yang cukup, berbagai fungsi tubuh bisa terganggu, seperti keseimbangan cairan, fungsi otot dan saraf, serta produksi energi.
Kekurangan mineral esensial juga dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan risiko kehilangan cairan tubuh, terutama saat berpuasa atau mengalami pembatasan kalori. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam studi yang diterbitkan di Frontiers in Nutrition pada Februari 2024.
Lalu, apa sebenarnya peran mineral esensial selama puasa? Mengapa asupannya perlu mendapat perhatian lebih?
Baca juga: 5 Tips Aktivitas Olahraga Tetap Menyenangkan Selama Berpuasa
Mineral esensial merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar berbagai fungsi vitalnya tetap berjalan optimal.
Salah satu mineral yang paling penting adalah kalium atau potasium. Mineral ini berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh serta mendukung fungsi otot dan saraf.
Kekurangan kalium dapat menyebabkan lemas dan kram otot. Hal ini sering kali dialami saat tubuh mulai kehilangan banyak cairan selama puasa.
Selain itu, ada pula magnesium yang berperan dalam produksi energi serta mendukung kesehatan otot. Mineral ini juga membantu tubuh mengatasi stres fisik akibat perubahan pola makan saat puasa sehingga dapat mencegah rasa lelah berlebih.
Baca juga: Mengatasi Sembelit Saat Puasa, Ini Cara agar BAB Tetap Lancar
Penelitian menunjukkan bahwa magnesium dapat membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan performa fisik, terutama dalam kondisi pembatasan kalori.
Kalsium juga tak kalah penting. Selain berperan dalam menjaga kesehatan tulang, mineral ini juga dibutuhkan dalam kontraksi otot dan transmisi saraf. Tanpa asupan kalsium yang cukup, tubuh bisa mengalami ketegangan otot yang tidak nyaman selama puasa.
Selama puasa, tubuh kehilangan mineral-mineral itu melalui keringat dan urine. Jika tidak segera digantikan, tubuh bisa mengalami kekurangan cairan, lemas, bahkan pusing akibat ketidakseimbangan elektrolit.
Baca juga: Tanda Tubuh Kekurangan Elektrolit
Kekurangan cairan tubuh menjadi salah satu tantangan utama yang harus dihadapi saat berpuasa, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.
Kurangnya asupan cairan dalam waktu lama dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti rasa haus berlebihan, bibir dan kulit kering, lemas, sulit berkonsentrasi, pusing, hingga warna urine yang lebih pekat dari biasanya.
Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa kondisi ini bisa semakin parah jika tubuh juga mengalami kekurangan mineral esensial.