Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Membersihkan Debu Vulkanik agar Tidak Mengganggu Kesehatan

Kompas.com - 14/02/2014, 16:07 WIB
Yunanto Wiji Utomo,
Rosmha Widiyani

Tim Redaksi


KOMPAS.com —
Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada Kamis (13/2/2014) malam sekitar pukul 22.50 WIB menimbulkan hujan abu vulkanik di berbagai daerah. Bahkan, ketebalan abu vulkanik mencapai beberapa sentimeter di kota-kota tertentu dari Yogyakarta, Kebumen, Semarang, Purwokerto, Surabaya, Banyuwangi, hingga Tasikmalaya dan Bandung.

Sebelum membersihkan lapisan abu vulkanik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Jangan sembarangan sebab abu vulkanik mungkin mengandung unsur yang berbahaya bagi tubuh dan lingkungan.

Menurut dokter ahli kesehatan paru dari RSUP Persahabatan Jakarta, Agus Dwi Santoso, debu vulkanik kemungkinan mengandung asam yang berdampak lebih berat karena sifatnya yang lebih merusak saluran pernapasan. Hal ini sama dengan abu vulkanik yang mengandung berbagai gas berbahaya seperti CO, H2S, SO2, atau yang mengandung komponen kristal seperti silika.

Baca juga: Belajar dari Titiek Puspa: Kenali Bahaya Pendarahan Otak dan Pencegahannya

Berikut ini adalah panduan membersihkan abu vulkanik di berbagai tempat di sekitar rumah Anda. Panduan diperoleh berdasarkan informasi dari International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN).

Hal yang harus dilakukan dalam membersihkan abu vulkanik di luar ruangan:

1. Rencanakanlah hari untuk kerja bakti membersihkan abu bersama tetangga atau komunitas Anda. Ingat, koordinasi harus dilakukan.

Baca juga: Mengantuk Terus-menerus Gejala Apa? Berikut 10 Daftarnya…

2. Usahakan untuk berkoordinasi dengan instansi tertentu tentang cara pembuangan abu vulkanik.

3. Selalu pakai masker debu. Jika ada, pakailah masker yang direkomendasikan IVHHN. pakailah masker berukuran N95 sampai N100 untuk menghindari masuknya debu berukuran atau kurang dari 10 mikron.

4. Pakailah kacamata untuk melindungi mata dari abu vulkanik. Jangan pakai lensa kontak.

Baca juga: Belajar dari Meriam Bellina, Kenali Gejala Serangan Jantung

5. Basahi abu terlebih dahulu dengan mencipratkan air sebelum mengambilnya dengan sekop. Akan tetapi, jangan menambahkan terlalu banyak air.

6. Jangan menyapu abu yang kering. Abu yang tersapu bisa tercampur dengan udara sehingga bisa berbahaya jika terhirup.

7. Kumpulkan abu di kantong plastik yang cukup kuat. Jika ada truk penampung, kumpulkan langsung saja ke truk tersebut.

Baca juga: Nyeri Dada Disertai Kesulitan Benapas, Apakah Gejala Serangan Jantung?

8. Abu gunung api membuat permukaan menjadi licin. Berhati-hatilah ketika membersihkan abu di tangga ataupun atap.

9. Hindari membuang abu ke talang, selokan, saluran air, ataupun taman. Abu bisa menyumbat saluran air tersebut.

10. Jika abu juga terdapat di talang atau saluran air, maka bersihkanlah.

Baca juga: Benarkah Kesemutan Bisa Sembuh Kalau Diludahi? Ini Penjelasan Dokter

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

8 Manfaat Minum Air Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai, Bisa Redakan Penyakit Apa?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

10 Tanda Paru-paru Tidak Sehat yang Jarang Disadari, Apa Saja?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

4 Negara dengan Nilai Tukar Rupiah Tinggi, agar Bisa Liburan Murah ke Luar Negeri

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Belajar dari Titiek Puspa: Kenali Bahaya Pendarahan Otak dan Pencegahannya

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Mengantuk Terus-menerus Gejala Apa? Berikut 10 Daftarnya…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Belajar dari Meriam Bellina, Kenali Gejala Serangan Jantung

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Nyeri Dada Disertai Kesulitan Benapas, Apakah Gejala Serangan Jantung?

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Benarkah Kesemutan Bisa Sembuh Kalau Diludahi? Ini Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AS Kirim Drone MQ-9, Houthi Membara, Yaman Dikepung Api
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau