Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMTCT Minimalkan Risiko Bayi Terkena HIV

Kompas.com - 09/07/2009, 20:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan penelitian di berbagai negara, wanita dengan HIV/ AIDS masih mempunyai harapan cerah, karena anak yang mereka kandung bisa tidak tertular HIV/AIDS dari orang tuanya. Pasalnya risiko penularan HIV /AIDS pada anak hanya sebesar 30 persen. Angka ini bahkan dapat diperkecil dengan penggunaan Prevention Mother to Child Transmition (PMTCT).

Demikian dikatakan Muhammad Ilhamy, Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak, Departemen Kesehatan, di Jakarta, Kamis (9/7).

Program PMTCT dapat dilakukan sejak awal kehamilan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah saat pasangan berencana mempunyai anak. Mereka harus berkonsultasi dengan dokter ahli. Kemudian ibu dengan HIV /AIDS akan diberi ARV profilaksis (obat antiretroviral untuk mencegah) untuk menekan virus yang ada dalam tubuhnya. Obat tersebut harus dikonsumsi sampai masa persalinan. "Mulai dari proses pembuahan sampai anak usia 2 tahun akan terus dilakukan pemantauan," ujar dia.

Selanjutnya, proses persalinan dianjurkan dilakukan dengan cara caesar. Pasalnya, HIV banyak tersimpan di pembuluh darah atau lympfosit yang banyak terdapat di dinding rahim. Jika melahirkan dengan cara normal, bayi akan terpapar lebih lama dengan darah yang mengandung HIV. "Kalau dengan caesar, bayi akan lebih cepat dipisahkan dengan darah sang ibu," ujarnya.

Setelah lahir, lanjut dia, ibu harus memilih akan memberikan ASI atau dengan susu formula. Jika ingin memberikan ASI maka harus ASI ekslusif, namun jika ingin memberikan susu maka harus memperhatikan kekentalan dan higienitasnya.

Setelah lahir bayi akan diberikan ARV profilaksis sampai usia empat minggu. "Setelah usia dua tahun dilakukan pemeriksaan jika hasilnya negatif maka pemberian obat tersebut akan dihentikan. Tapi kalau hasilnya terdapat virus HIV maka obat tersebut harus dikonsumsi seumur hidup," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com