Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokok Dilarang, Pasien Jantung Berkurang

Kompas.com - 09/06/2010, 15:24 WIB

Kompas.com - Di sejumlah negara produk tembakau sudah lama disadari bahayanya bagi kesehatan masyarakat. Di Inggris, ketatnya kontrol terhadap produsen rokok, khususnya pembatasan iklan, telah memberi manfaat nyata berupa penurunan jumlah pasien serangan jantung.

Menurut data, sejak iklan rokok dilarang di Inggris pada Juli 2007, saat ini terjadi penurunan jumlah pasien yang mendaftar di rumah sakit untuk kasus serangan jantung hingga 1.200 orang. Sementara itu di Amerika terjadi hingga 40 persen dan 17 persen di Skotlandia.

Penelitian lain menunjukkan, pembatasan iklan rokok juga menghembat anggaran kesehatan negara hingga 8,4 juta poundsterling. Masyarakat yang sehat tentu akan mendorong laju perekonomian.

Penurunan jumlah perokok paling dramatis terjadi di beberapa area pelarangan rokok, misalnya di bar, restoran, atau tempat publik yang tertutup lainnya. Pembatasan serupa kini juga diberlakukan di  Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.

Penegakan kawasan dilarang merokok pada awalnya memang mendapat penolakan, namun dengan usaha terus menerus, terbukti berhasil. Selain mendukung usaha para perokok untuk berhenti, langkah ini juga terbukti meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Studi komperhensif mengenai dampak pelarangan rokok ini dilakukan oleh departemen kesehatan Inggris. Selain rokok, faktor risiko penyakit jantung lain juga diperhitungkan, mulai dari cuaca hingga kasus influenza.

Menurut teori perokok pasif memiliki risiko yang sama dengan perokok aktif untuk terkena gangguan kesehatan, karena itu dampak dari pembatasan tempat merokok akan cepat dirasakan masyarakat.

Hasil studi ini semakin membuktikan pentingnya pembatasan ruang merokok dan iklan rokok. Ke depan, para aktivitis akan mendesak pemerintah untuk membuat peraturan guna melindungi anak-anak dari paparan asap rokok di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com