Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Baru Kusta Masih Tinggi

Kompas.com - 13/12/2010, 07:06 WIB

Jakarta, Kompas - Jumlah kasus baru kusta di Indonesia masih tetap tinggi sekalipun obat telah tersedia gratis.

Hal itu dikemukakan AB Susanto selaku Presiden Gerakan Masyarakat Peduli Indonesia dan Dunia Tanpa Kusta (Gempita) sekaligus Duta Besar Misi Lepra Internasional untuk Indonesia, Sabtu (11/12) di Jakarta. Susanto mengatakan, di Indonesia ada sekitar 17.000 kasus kusta baru dalam setahun. Hal ini menjadikan Indonesia berada di urutan ketiga jumlah penderita kusta tertinggi di dunia. ”Banyaknya jumlah penduduk tidak dapat menjadi alasan. Sebagai perbandingan, China yang jumlah penduduknya lebih banyak dari Indonesia, kasus kusta baru hanya 1.500 dalam setahun,” ujarnya.

Susanto mengatakan, jika penderita kusta segera diketahui dan diobati, dia tidak akan menularkan lagi penyakit itu.

Deteksi dini terhadap penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana dan mudah dilakukan. Caranya ialah menekan bercak putih yang tampak di kulit dengan jarum. Jika ditekan bercak putih tersebut mati rasa harus segera ada pemeriksaan lebih lanjut. Pada hari yang sama, para relawan Gempita membagikan ”Jarum Harapan” kepada masyarakat di sekitar Bundaran Hotel Indonesia.

Pada kesempatan sama, JP Handoko dari RS Sitanala Kota Tangerang mengatakan, kusta ialah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit itu sulit menular dan penularan yang terjadi ada hubungannya dengan kondisi kekebalan tubuh. Kekurangan gizi dan kemiskinan termasuk faktor yang memengaruhi. Kusta termasuk penyakit yang sulit menular. Hanya saja banyak masyarakat yang tidak mengetahui hal itu. Akibatnya, banyak penderita kusta yang mendapatkan stigma negatif. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com