Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Obat HIV-AIDS di Jambi Terputus

Kompas.com - 19/07/2011, 14:39 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Keberlangsungan hidup para penderita HIV-AIDS di Jambi terancam. Pasokan obat-obatan dari pusat terputus sejak Mei lalu. Para penderita mendesak pemerintah secepatnya mengantisipasi persoalan ini.

Sekretaris Jaringan Orang Terinfeksi HIV Indonesia (JOTHI) Wilayah Koordinasi Jambi, Rudyansah mengatakan, pasokan yang terputus berupa obat-obatan antiretroviral (ARV) yang sangat dibutuhkan oleh pasien HIV, jenis Efavirenz dan Duviral.

Menurut dia, pasokan obat dari pusat sebenarnya telah terputus sejak dua bulan terakhir. Namun, sebelumnya obat cadangan yang disiapkan melalui dana APBD Tingkat I masih tersedia. Baru sepekan terakhir, stok obat benar-benar habis. Para penderita HIV padahal harus rutin mengkonsumsi obat-obatan tersebut agar ketahanan tubuhnya tetap terjaga.

"Kondisi ini sangat meresahkan para penderita HIV di Jambi," ujar Rudyansah, Selasa (19/7).

Rudyansah menyesalkan lambannya pasokan obat untuk penderita HIV di Jambi yang bukan sekali ini saja terjadi. Sepanjang tahun 2011, keterputusan pasokan obat telah berlangsung empat kali.

"Padahal, apabila seorang pasien HIV telah menjalani terapi, pengobatan tidak boleh terhenti. Jika tidak dapat mengkonsumsi ARV sebagaimana mestinya, atau berhenti minum obat, akan sangat beresiko mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap jenis ARV tersebut, sehingga jelas akan berdampak negatif bagi ketahanan tubuhnya," ujarnya.

Hal senada dikemukakan Dodi Gunawan dari International Treatment Preparedness Coalition (ITPC) Indonesia. Pihaknya berharap, pemerintah daerah lebih serius menangani persoalan penderita HIV. Pemda perlu berkoordinasi lebih baik dengan pusat agar keterlambatan pasokan obat tidak lagi terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com