Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat, Jumlah Ibu Rumah Tangga dengan HIV/AIDS

Kompas.com - 26/10/2011, 04:32 WIB

Solo, Kompas - Pertambahan jumlah pengidap HIV/ AIDS pada kelompok risiko rendah menunjukkan tren meningkat, yakni pada kalangan ibu rumah tangga. Di antaranya, terlihat dari kasus yang menimpa kelompok ibu rumah tangga yang tidak berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan narkoba suntik, yang makin tinggi. Fenomena ini seiring dengan meningkatnya kasus dari kelompok pria ”pembeli seks”.

Jumlah pengidap HIV/AIDS dari kelompok ibu rumah tangga, dalam catatan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, lebih tinggi daripada pengidap dari kalangan pengguna narkoba suntik. Sejak 2005 hingga September 2011, di Kota Solo, Jawa Tengah, ditemukan 163 kasus HIV/AIDS pada kelompok ibu rumah tangga, 259 kasus pada pria pembeli seks, 82 kasus pada pengguna narkoba suntik, dan 66 kasus pada wanita pekerja seks.

”Kami melihat ada pergeseran jumlah tertinggi pengidap, dari pengguna narkoba suntik ke kelompok risiko rendah, yakni ibu rumah tangga,” kata Manajer Divisi Urban II SPEK-HAM Solo Rahayu Purwa, Selasa (25/10).

Tak terlindungi

Menurut Rahayu, risiko pada pengguna narkoba suntik bisa ditekan dengan penggunaan jarum steril. Risiko pada kaum homoseksual bisa ditekan dengan penggunaan kondom, sedangkan pada ibu rumah tangga relatif tanpa perlindungan.

”Ibu rumah tangga baru curiga kalau muncul penyakit kelamin. Jadi, harus ada kesadaran diri sendiri untuk memeriksakan diri. Kalau muncul penyakit kelamin atau keputihan, datang ke rumah sakit atau puskesmas untuk screening infeksi penyakit menular seksual karena penyakit kelamin itu pintu masuk HIV/AIDS,” kata Rahayu.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Surakarta Harsoyo Supodo mengatakan, sejak Oktober 2005 hingga September 2011 ditemukan 627 kasus HIV/AIDS. Ini berdasarkan pasien yang datang ke klinik voluntary counseling testing (VCT) RSUD Dr Moewardi, RS Dr OEN Surakarta, dan Puskesmas Manahan. Berdasarkan pekerjaan, pengidap terbanyak pada kelompok karyawan, yakni 173 orang. ”Mulai dari pegawai hingga buruh,” kata dia.

Kelompok karyawan diikuti kelompok wiraswasta (131 orang), ibu rumah tangga (114), wanita pekerja seksual (57), sopir (28), pria pekerja seksual (17), mahasiswa/pelajar (8), dan lain-lain (97). (EKI)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com