Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiasati Insomnia

Kompas.com - 19/12/2011, 06:47 WIB

Oleh Sawitri Supardi Sadarjoen

Kemampuan manusia untuk menghindari stres yang terbaik adalah dengan tidur. Pada masa istirahat, saat kita tidur, terjadi proses perbaikan dalam hal kebugaran tubuh. Setelah terbangun, badan terasa segar.

Namun, masalah tidur dan perolehan kebugaran karena cukup tidur ternyata bukan hal yang sederhana. Sementara itu, insomnia adalah gejala yang bertentangan dengan hal tidur.

Penderita insomnia mendapat kesulitan untuk tidur nyenyak. Ia akan tidur sekejap untuk kemudian mudah terbangun lagi, sering terbangun oleh mimpi buruk sehingga saat terbangun di pagi hari badan terasa lelah, tidak bergairah, dan diliputi keengganan untuk memulai bekerja.

Memang banyak orang yang merasa sulit tidur jika baru satu malam berada di tempat yang asing atau terpaksa menggunakan peralatan tidur yang berbeda. Sulit tidur seperti itu tidak dapat dikatakan sebagai insomnia. Insomnia adalah gejala sulit tidur yang bersifat kronis.

Kecemasan

Insomnia sering tidak dapat diatasi hanya dengan sekadar obat tidur karena kaitan insomnia dengan kondisi kecemasan psikologis sangat kuat. Bahkan, insomnia itu sendiri justru merupakan gejala yang bisa muncul oleh bermacam konflik emosional yang diderita seseorang. Jadi, gejala insomnia bukanlah gejala tunggal, kecuali pada gangguan tidur yang disebabkan oleh luka organik pada sistem saraf pusat atau perkembangan penyakit saraf sistemis, tetapi juga merupakan indikasi dari kondisi neurotik.

Karena itu, untuk kasus insomnia, para dokter hendaknya bekerja secara tim dengan psikolog klinis agar proses percepatan upaya penyembuhan penderita insomnia dapat dilakukan dengan hasil yang lebih optimal. Seba, siapa tahu sumber utama keluhan insomnia justru terletak pada aspek kepribadian penderita itu sendiri.

Upaya menyiasati insomnia

Dari penjelasan di atas, kita memahami bahwa tidak adanya rasa tenang dan aman secara psikologis menyebabkan ketegangan emosi berlanjut yang bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menderita insomnia. Namun, terkadang upaya sederhana yang terurai di bawah ini dapat membantu meringankan gejala insomnia bahkan dapat menyembuhkan insomnia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau