”Seperti seni grafiti (street art) untuk mencurahkan isi hati mampu menjadi kegiatan self
Diskusi berkala ini diselenggarakan Indonesian Street Art Database (ISAD). Selain Khairani, tampil narasumber lain, orang dengan skizofrenia (ODS), Hanna ”Madness” Alfikih.
Khairani menyatakan, sangat sedikit pendidikan psikologi ataupun ilmu kejiwaan yang memasukkan terapi seni untuk orang-orang dengan disabilitas. Program pemerintah juga masih minim untuk pengembangan terapi seni.
Hanna menuturkan, terapi seni sangat berarti dalam perkembangan hidupnya. Ia memiliki masa kecil yang diwarnai halusinasi yang menimbulkan ketakutan dan keinginan untuk
”Saya mencurahkan dengan mencoret-coret dinding di kamar,” kata Hanna.
Ia mengatakan, halusinasi itu sering membuat dirinya bicara sendiri. Perilaku itu membuat Hanna dianggap kesurupan.
Kemudian ia didiagnosis oleh psikiater mengalami skizofrenia, yaitu gangguan pada keseimbangan sistem otak yang memengaruhi pola pikir dan perilaku.
Khairani menyatakan, terapi seni menggunakan berbagai sarana dan bentuk kesenian untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi penyandang disabilitas. Dalam hal ini, penggunaan teknologi juga berpeluang digunakan untuk terapi seni.