Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Vaksin Hepatitis B untuk Mencegah Kanker Hati

Kompas.com - 20/05/2024, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Vaksin hepatitis B adalah imunisasi untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Untuk diketahui, virus hepatitis B dapat mengakibatkan radang hati akut atau menahun.

Dikutip dari laman RS Sardjito, gejala hepatitis B akut adalah demam, mual, lemah, mudah letih, dan badan menjadi kuning (ikterik) serta air seni yang berwarna seperti teh.

Jika infeksi hepatitis B tidak diobati dengan tepat, seseorang berisiko mengalami sirosis dan kanker hati. Oleh karena itu, pemberian vaksin hepatitis B perlu dilakukan sebagai pencegahan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis B, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ketua Divisi Hepatobilier Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani, SpPD-KGEH, FINASIM menjelaskan bahwa vaksin hepatitis B terbukti menurunkan risiko seseorang terkena penyakit hati yang ditunjukkan oleh riset di tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an, di mana jumlah penderita kanker hati terus menurun dari tahun ke tahun.

Ia menyebut, saat ini vaksin hepatitis B telah diberikan kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah risiko penyakit kanker hati.

Selain itu, ibu hamil yang terindikasi hepatitis B positif juga diberikan terapi sehingga mengurangi potensi penularan kepada anaknya yang baru lahir.

Lebih lanjut, ultrasonografi (USG) secara rutin juga perlu dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali.

Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan, masyarakat juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol dalam jangka panjang agar kesehatan tetap terjaga.

"Memang kelihatannya repot, tetapi jelas ini memberikan manfaat yang lebih baik dibandingkan kalau sudah terjadi kanker hati," ujar Rino, dikutip dari Antara, Sabtu (18/5/2024).

Rino mengimbau kepada masyarakat yang telah mengidap penyakit hepatitis B, hepatitis C, atau lainnya yang berada dalam kategori berat agar bersedia melakukan USG secara berkala supaya risiko penyakit kanker hati dapat ditekan.

Menurut dia, deteksi dini sangat penting dalam kesembuhan kanker hati karena tidak sedikit pasien yang datang, telah berada dalam kondisi berat sehingga memerlukan upaya-upaya pengobatan tingkat lanjut.

Baca juga: Gejala Hepatitis B Bisa Samar, Bagaimana Mengenali Penyakit Ini?

Dokter Rino menegaskan, kanker hati berhubungan erat dengan infeksi virus hepatitis B dan virus hepatitis C meski terdapat pula ditemukan tanpa infeksi virus-virus tersebut.

"Pengobatan masih sulit dan mahal. Oleh karena itu dapat dicegah dengan vaksinasi dan perilaku hidup sehat, menjaga berat badan dan berolahraga supaya metabolisme tetap baik," imbuhnya.

Perlu diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menganjurkan bahwa semua bayi harus menerima dosis pertama vaksin hepatitis B dalam kurun waktu maksimal 24 jam setelah dilahirkan.

Dosis selanjutnya diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian, untuk vaksin hepatitis B booster dapat diberikan pada anak mulai usia 18 bulan.

Vaksin hepatitis B juga bisa diberikan kepada dewasa, namun sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter dan melakukan pemeriksaan HbSAg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau