Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Penyakit Empty Sella Syndrome, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 19/05/2024, 22:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Empty Sella Syndrome termasuk penyakit langka, tetapi dapat diobati.

Penyakit ini kerap kali membuat penderita merasakan sakit kepala terus-menerus dan memiliki ketidakseimbangan hormon.

Baca terus artikel ini untuk tahu lebih lanjut tentang fakta seputar Empty Sella Syndrome.

Baca juga: Penyebab Sindrom Stevens Johnson, Penyakit Langka Pada Kulit

Apa itu penyakit Empty Sella Syndrome?

Mengutip Cleveland Clinic, Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi langka di mana kelenjar pituitari menjadi rata atau menyusut.

Kelenjar pituitari adalah kelenjar kecil yang terletak di dasar otak di bawah hipotalamus.

Kelenjar ini adalah bagian dari sistem endokrin Anda dan bertugas membuat banyak hormon penting yang berbeda.

Hormon-hormon tersebut memengaruhi dan mengontrol kelenjar lain di sistem endokrin Anda.

Ini terjadi karena ada masalah dengan isi di dalam sella turcica. Sella turcica adalah struktur tulang di dasar otak Anda yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari Anda.

Pada sejumlah kecil orang, sella turcica terbentuk sedemikian rupa menyebabkan cairan tulang belakang bisa bocor ke dalamnya, seperti yang dikutip dari WebMD.

Penumpukan cairan tulang belakang tersebut kemudian bisa menekan kelenjar pituitari hingga rata, sehingga sella turcica Anda tampak kosong. Kondisi inilah yang disebut sebagai Empty Sella Syndrome.

Baca juga: Kenali Apa itu Reye Syndrome, Penyakit Langka yang Fatal untuk Anak

Apa saja penyebab penyakit Empty Sella Syndrome?

Menurut ulasan Cleveland Clinic, Empty Sella Syndrome bisa disebabkan oleh primary empty sella (PES) atau secondary empty sella (SES). Namun, Empty Sella Syndrome lebih umum terjadi akibat secondary empty sella.

Primary empty sella terjadi ketika salah satu lapisan (arachnoid) yang menutupi bagian luar otak Anda menonjol ke dalam sella turcica dan menekan kelenjar pituitari Anda.

Secondary empty sella terjadi ketika kelenjar pituitari atau sella turcica rusak akibat kondisi atau kejadian lain, seperti tumor, efek terapi radiasi, ooperasi otak, dan cedera otak traumatis.

Baca juga: Deteksi Dini Bantu Pengidap Penyakit Langka Hidup Normal

Apa saja gejala penyakit Empty Sella Syndrome?

Dikutip dari WebMD, sebenarnya kebanyakan orang yang mengidap Empty Sella Syndrome tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun.

Beberapa dokter berpendapat bahwa kurang dari satu persen orang yang mengidap penyakit ini yang mengalami gejala atau masalah karenanya.

Ketika seseorang mengalami gejala penyakit Empty Sella Syndrome, tanda-tanda paling umum yang bisa muncul meliputi:

  • Sakit kepala
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelelahan
  • Impotensi (pada pria)
  • Gairah seks rendah
  • Tidak ada menstruasi atau tidak teratur (pada wanita)
  • Infertilitas

Gejala Empty Sella Syndrome yang kurang umum dapat mencakup:

  • Perasaan tertekan di dalam tengkorak
  • Cairan tulang belakang bocor dari hidung
  • Pembengkakan di mata
  • Penglihatan kabur

Jika Anda memiliki gejala Empty Sella Syndrome, dokter Anda akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan merekomendasikan tes pencitraan otak Anda untuk melihat apakah sella tursica Anda terlihat kosong.

Baca juga: 4 Tanda Penyakit Langka pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau