Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2012, 14:45 WIB

Kompas.com - Ingin menurunkan berat badan tanpa diet ketat? Batasi asupan lemak. Penelitian yang dilakukan tim dari Inggris membuktikan bahwa mengurangi lemak bisa jadi cara mudah untuk langsing.

Dalam laporan di British Medical Journal, para peneliti menyebutkan secara konsisten memilih asupan rendah lemak bisa menurunkan berat badan sekitar 1,5 kilogram ditambah bonus penurunan kolesterol jahat dan pinggang yang lebih ramping.

Kesimpulan itu dihasilkan dari analisa 33 penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang melibatkan 70.000 partisipan. Penelitian itu dimaksudkan untuk memperbaharui rekomendasi global mengenai asupan lemak.

Penurunan asupan lemak terkait erat dengan penurunan kadar kolesterol dan tekanan darah. Karena itu para peneliti menyebutkan membatasi lemak juga akan menekan risiko penyakit jantung dan penyakit lain yang disebabkan oleh obesitas.

Secara umum, tujuan utama pembatasan lemak bukan pelangsingan. Tetapi para partisipan yang membatasi asupan lemaknya berhasil menurunkan berat badan 1,5 kilogram dan konsisten selama 7 tahun.

"Dalam berbagai penelitian, kami temukan fakta bahwa mengurangi asupan lemak bisa membuat penurunan berat badan bertahan lama. Mereka yang mengurangi lemak lebih banyak, berat badannya juga turun lebih banyak," kata Lee Hooper, salah satu peneliti.

Dia menjelaskan bahwa membatasi asupan makanan berlemak memang tidak akan menghasilkan penurunan berat badan secara dramatis seperti halnya melakukan diet. Tetapi, makin sedikit lemak diasup, makin kecil risiko kegemukan.

Membatasi lemak bukan berarti menghindari lemak sama sekali. Tetapi misalnya memilih susu rendah lemak, atau memilih daging tanpa lemak. Kita juga bisa memilih makanan yang merupakan sumber lemak baik seperti ikan, kacang-kacangan, minyak zaitan, atau buah alpukat.

"Yang harus diingat, ini bukanlah diet sehingga hasilnya juga tidak ekstrem. Tetapi pola makan seperti ini lebih tahan lama dibanding diet," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau