Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2013, 17:49 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Penderita kanker di Australia saat ini memiliki tingkat harapan hidup paling tinggi di dunia, dan adanya vaksin baru, uji deteksi awal, dan treatment genetik akan semakin meningkatkan harapan penyembuhan.

Menurut Kepala Kanker Australia Dr Helen Zorbas, penderita kanker prostat, payudara, dan melanoma sekarang memiliki harapan hidup paling sedikit 10 tahun, dan bagi penderita seperti mereka, kanker bukan lagi hukuman mati.

"Kami berharap bahwa kanker nantinya akan berubah menjadi penyakit kronis, dan dengan adanya intervensi akan membuat penderitanya berhasil disembuhkan." kata Zorbas seperti dilaporkan news.com.au hari Sabtu (9/3/2013).

Statistik internasional menunjukkan di Australia ada 33 kematian dari setiap 100 kasus kanker baru. Rata-rata dunia adalah 58, dengan Eropa Barat 38 dan Amerika Utara 62. Tingkat harapan hidup akan semakin menignkat dengan adanya 35 jenis obat kanker yang sekarang sedang dalam taraf uji coba, dan peningkatkan teknik radioterapi akan membuat operasi tidak lagi diperlukan untuk mengangkat tumor.

Menurut pakar kanker Australia lainnya, Prof Ian Olver, sekarang ini paling sedikit sudah ada satu pengobatan yang tersedia untuk setiap jenis kanker. Prof Ian Frazer yang menemukan vaksin untuk kanker serviks, sekarang ini sedang mengembangkan vaksin guna melawan virus yang menyebabkan kanker kulit.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, dalam beberapa bulan mendatang, beberapa pasien kanker Australia akan ambil bagian dalam pendekatan terbaru guna mendiagnosa dan memerangi penyakit tersebut.

Garvan Institut di Australia akan bisa mengetahui dasar molekul kanker dari seorang pasien, sehingga pengobatannya bisa lebih tepat sasaran. "Dalam waktu 1-2 tahun ke muka, saya memperkirakan ini akan menjadi standar pengobatan bagi kanker. Kami akan memasukkan sampel DNA ke alam tabung, dan komputer akan melacak informasi genome, sehingga kami bisa menentukan pengobatan dan obat apa yang akan efektif." kata Direktur Garvan Prof John Mattick.

Menurutnya, dari situ ada kemungkinan misalnya pengobatan yang semula dilakukan untuk leukimia bisa juga digunakan untuk kanker pankreas atau usus besar. Kemajuan ini akan membuat pasien terhindar dari pengobatan mahal yang tidak efektif, membuat dampak sampingan pengobatan berkurang dan menjadi lebih murah. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com