Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2015, 16:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan bungkuk bisa terjadi karena kelainan tulang belakang yang melengkung. Dalam istilah medis, badan bungkuk karena kelainan tulang ini disebut kifosis.

Dokter Spesialis Othopaedi dan Traumatologi-Konsultan Tulang Belakang S Dohar A L Tobing mengatakan salah satu penyebab kifosis adalah infeksi kuman tuberculosis (TB) pada tulang. 

Lesi pada tulang dan sendi merupakan penyebaran yang timbul berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun setelah infeksi primer di paru. Faktor daya tahan tubuh, status gizi, hingga penyakit sebelumnya, berpengaruh pada kondisi ini.

"Setelah lepas dari paru-paru, bakteri bisa menginfeksi ke tulang. Memakan tulang hingga ruas tulang punggung atau tukang belakang itu ambruk dan bengkok," kata Dohar di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Ketika menggerogoti tulang, lama-kelamaan kuman bisa memicu munculnya nanah. Akibatnya daerah tulang belakang akan terasa nyeri, apalagi ketika disentuh. Kifosis ini bisa terjadi pada anak-anak.

Dohar mengatakan, jika anak merasa nyeri ketika punggungnya disentuh dan sakit ketika membungkuk, maka orangtua patut curiga adanya masalah pada tulang punggung. "Jadi harus segera ditangani sebelum bertambah parah," kata dia.

Salah satu cara untuk mengatasi kifosis yaitu dengan bedah tulang. Nanah pada ruas tulang belakang harus dibersiihkan terlebih dahulu. Setelah itu, dokter bisa menanam besi penyangga tulang belakang. Pasien juga perlu minum obat untuk mengusir kuman TB tulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com