Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Mungkinkah Penyuka Sesama Jenis "Disembuhkan"?

Kompas.com - 30/01/2016, 13:40 WIB
1
KOMPAS.com - Orientasi seksual yang menyukai sesama jenis sering dianggap sebagai sebuah penyimpangan atau penyakit. Karenanya kaum homoseksual itu dituntut untuk "disembuhkan".

Meski sejak tahun 1973 para pakar psikiatri dan dokter di seluruh dunia sudah menyatakan homoseksual bukanlah gangguan jiwa, tetapi pandangan sebagian besar masyarakat tetap tidak berubah. Hanya ada dua gender, yakni laki dan perempuan, serta ketertarikan seksual seharusnya dengan lawan jenis.

Dokter bedah saraf dari RS Mayapada Jakarta, dr.Roslan Yusni Hasan, mengatakan, orientasi seksual seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelaminnya, melainkan melalui otaknya.

"Sebetulnya orientasi seksual manusia itu omniseksual, artinya kepada apa saja bisa. Semua itu dipengaruhi oleh pertumbuhan otaknya sejak dalam kandungan," katanya kepada Kompas.com (27/1/16).

Oleh karena dipengaruhi oleh otak, menurutnya orientasi seksual seseorang itu tidak bisa diubah, kecuali mengubah bagian tertentu di otaknya.

Hal senada diungkapkan dokter psikiatri Andri, Sp.KJ. "Homoseksual murni itu tidak bisa diubah. Kalau ada yang akhirnya bisa menikah dengan lawan jenis kemungkinan dia biseksual," katanya.

Dalam prakteknya sehari-hari, menurut Andri, orang dengan orientasi seksual homoseksual banyak yang depresi. Tetapi mereka bukan depresi karena orientasi seksualnya.

"Pemicu depresinya biasanya karena mendapatkan stigma dan diskriminasi dari sekitar setelah identitasnya diketahui, bingung menempatkan diri di masyarakat, atau merasa kehilangan orang yang bisa memahami dirinya," ujar dokter dari RS Omni Alam Sutera Tangerang ini.

Memang ada kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) yang mengalami ego distonik atau tidak bisa menerima keadaan dirinya sehingga merasa kesepian, malu, dan depresi.

"Mereka yang ego distonik ini akan diberikan terapi perilaku agar bisa menerima diri apa adanya," kata Andri. Tujuan dari terapi ini adalah agar mereka bisa kembali menjalankan fungsinya di masyarakat.

Ia menambahkan, karena orientasi seksual tidak bisa diubah, seharusnya masyarakat mulai mencoba menerima keadaan orang yang berbeda dengan dirinya.

"Selama kaum LGBT ini tidak menggangu atau melanggar norma di masyarakat, misalnya saja memperkosa atau melakukan pelecehan seksual. Walau tindakan itu juga bisa dilakukan orang yang heteroksual," ujarnya.

Andri mengatakan, kaum LGBT juga pada dasarnya tidak menginginkan memiliki orientasi yang berbeda. "Mereka juga sulit berada di masyarakat dan ingin dilahirkan punya orientasi yang sama seperti orang lain," katanya.

Penerimaan diri apa adanya, menurut Andri, sangat membantu mencegah masalah psikologis yang dihadapi. "Setelah bisa menerima diri, tunjukkan saja ke masyarakat bahwa saya bermanfaat dan tidak merugikan orang lain," sarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
ya terima terima aja coba kalo dia nenikah sama wanita yang tidak bersalah bahkan tega bohongin istri dan kencan dengan laki2 kan itu gk adil orang istri setia dia makah gitu..kan mending gak usah nikah kan sama aja ngerugiin orang..biar tuhan yang bales kan biar setimpal[
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Bicara Pakai Bahasa Bayi Bisa Ganggu Perkembangan Anak, Simak Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Menjaga Air di Lereng Merapi Lewat Kopi dengan Aroma Mawar

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Merawat Warisan, Menjaga Alam: Kisah Teh Smoky dari Lereng Merapi

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau