KOMPAS.com - Aktris Wulan Guritno mengungkapkan keinginannya untuk memiliki anak lagi sebelum mencapai usia 45 tahun.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, ia telah menjalani prosedur pembekuan sel telur atau egg freezing.
Dalam wawancara di kanal YouTube Denny Sumargo, Wulan menjelaskan bahwa meskipun sudah memiliki tiga anak dari pernikahan sebelumnya, ia masih berkeinginan menambah momongan.
Langkah ini diambil sebagai persiapan jika suatu saat ia menemukan pasangan hidup baru dan ingin memiliki anak lagi.
Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Berapa Kisaran Biaya Egg Freezing?
Melansir dari Fortis Healthcare, egg freezing atau kriopreservasi oosit adalah proses pembekuan sel telur yang diambil dari ovarium saat belum dibuahi dan disimpan untuk digunakan di masa depan.
Saat seorang wanita siap untuk memiliki anak, sel telur tersebut akan dibuahi melalui prosedur bayi tabung (in vitro fertilization - IVF) sebelum ditanamkan di dalam rahim.
Menurut Medical News Today, wanita biasanya memasuki masa menopause pada usia akhir 40-an atau awal 50-an. Seiring bertambahnya usia, kesuburan wanita menurun, sehingga kemungkinan untuk hamil juga berkurang.
Baca juga: Sulit Hamil, Cobalah Olahraga untuk Meningkatkan Kualitas Sel Telur
Egg freezing sering menjadi pilihan bagi wanita yang ingin menunda kehamilan tetapi tetap memiliki peluang hamil di masa depan.
Namun, perlu dicatat bahwa tingkat keberhasilan kehamilan dengan sel telur beku tidak setinggi dengan sel telur segar.
Sebelum menjalani egg freezing, dokter akan melakukan evaluasi terhadap riwayat medis pasien, termasuk keteraturan siklus menstruasi, serta melakukan serangkaian tes darah untuk menilai kadar hormon.
Prosedurnya terdiri dari beberapa tahap:
Wanita akan menerima terapi hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur dalam satu siklus menstruasi.
Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Mampu Membuahi Sel Telur
Setelah 10-12 hari stimulasi, dokter akan memasukkan jarum ke dalam folikel ovarium untuk mengambil sel telur yang telah matang dengan panduan ultrasonografi.
Sel telur yang telah diambil akan dibekukan secepat mungkin menggunakan teknik vitrifikasi, yang membantu mencegah pembentukan kristal es yang dapat merusak sel telur.
Ketika seorang wanita siap untuk hamil, sel telur yang telah dibekukan akan dicairkan dan dibuahi dengan sperma pasangan dalam prosedur bayi tabung. Jika berhasil, embrio yang terbentuk akan ditanamkan ke dalam rahim untuk berkembang menjadi kehamilan.
Baca juga: Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina, Apakah Bisa Hamil? Ini Kata Dokter